BAJAWA – Pemerintah Kabupaten Ngada bersepakat dengan Bank NTT tentang pengelolaan keuangan Pemkab Ngada di Bank NTT.
Kesepakatan itu dikonkritkan dengan penandatanganan MoU dan perjanjian kerja sama (PKS) oleh Bupati Ngada, Drs. Paulus Soliwoa, dan Direktur Utama PT. Bank NTT, Izhak Eduard Rihi, di Ruang Rapat Bupati Ngada, Selasa (28/1/2020).
Direktur Utama Bank NTT, Izhak Eduard, mengatakan, MoU dan PKS antara Pemkab Ngada dan Bank NTT merupakan sejarah baru dan sebuah kehormatan bagi Bank NTT untuk turut berperan dalam pembangunan di Kabupaten Ngada agar menjadi lebih baik ke depan.
Dengan adanya kepercayaan dari pemerintah dan masyarakat Ngada terhadap Bank NTT, kata Ishak, tentunya akan mendorong pengelolaan keuangan yang lebih efisien, sehat dan akuntabel.
Hal itu memastikan bahwa Bank NTT hadir di Kabupaten Ngada untuk mendukung sepenuhnya seluruh program pemerintah dalam rangka membangun Kabupaten Ngada dari semua sektor sebab untuk pembangunan tentunya membutuhkan pembiayaan.
Izhak menegaskan, dalam mendukung program pembangunan, Bank NTT siap memberikan dukungan kepada pemerintah. Salah satunya melalui skema pinjaman daerah untuk mempercepat pembangunan.
Izhak mengutip pernyataan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, bahwa ”Kalau mau membangun, jangan cicil pembangunannya, tetapi cicil uangnya.”
“Bank NTT ke depan akan mendorong apabila ada kekurangan likuiditas, kekurangan anggaran dalam pembangunan daerah ini yang membutuhkan percepatan anggaraan, maka Bank NTT siap melakukan proses pembiayaan melalui skema pinjaman daerah maupun skema lainnya. Hal ini penting, karena itulah makna dan spirit hadirnya Bank NTT atau Bank Pembangunan Daerah,” tegasnya,
Ia menjelaskan, tantangan terbesar adalah bagaimana Bank NTT memberikan kontribusi bagi pembangunan wilayah ini.
Bank NTT, kata Izhak, akan menggeser semua portofolio yang selama ini terkesan konsumtif ke hal-hal yang bersifat produktif dan langsung berhubungan dengan pembangunan daerah ini.
Itu berarti tingkat kemiskinan dan kesenjangan sosial yang masih dirasakan sekarang, membutuhkan stimulasi keuangan yang besar.
Izhak mengaku, hadirnya Bank NTT diharapkan bisa memberi dan membagi peran dan fungsi. Artinya Bank NTT akan berperan dan berfungsi di bidang keuangannya melalui skema-skema pembiayaannya, baik untuk sektor-sektor produktif, pembangunan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, sedangkan pemerintah berperan sebagai pembina dan regulator.
“Dengan adanya pembagian peran tersebut, maka masyarakat akan dilatih untuk bertanggung jawab dengan pembiayaan yang dilakukan,” katanya.
Ia memberi contoh, kalau skema pemberdayaan masyarakat diberikan melalui dana hibah maka masyarakat akan beranggapan bahwa hal itu merupakan uang “gampang” yang mau dikembalikan merupakan urusan nanti.
Tetapi kalau hal pemberdayaan masyarakat dimasukkan melalui skema bisnis, maka masyarakat dilatih untuk membangun wirausaha. Hal tersebut yang sedang didorong oleh Bank NTT.
“Melalui skema-skema pembiayaan daerah yang akan Bank NTT tawarkan pada pemerintah, sebenarnya hal tersebut bukan cuma untuk sektor pembangunan seperti pembangunan jalan dan lain sebagainya tetapi justru lebih mendorong pada skema-skema pembangunan ekonomi, skema-skema pemberdayaan ekonomi masyarakat dan ekosistem pembiayaan di setiap daerah,” tegasnya.
Bupati Ngada, Drs. Paulus Soliwoa, mengatakan, penandatanganan MoU dan PKS merupakan salah satu bentuk nyata bahwa persoalan yang menjadi ganjalan antara Pemkab Ngada dan Bank NTT pada beberapa waktu lalu telah selesai.
Dengan adanya penadatanganan MOU dan PKS ini, maka sejak tahun anggaran 2020, Pemerintah Kabupaten Ngada mengalihkan semua anggaran daerah ke Bank NTT.
“Ini menjadi wujud komitmen Bank NTT yang terus mendukung pemerintah dalam melaksanakan tugas-tugas pembangunan, pemberdayaan dan pelayanan kemasyarakatan,” katanya.
Bupati Soliwoa mengatakan, sebagai bank milik daerah, dia berharap Bank NTT dapat terus mendorong masyarakat dari waktu ke waktu agar semakin lebih baik. Bank NTT mesti berani mengambil satu langkah atau kebijakan dalam rangka pemberdayaan masyarakat melalui berbagai produknya. (aj/st)