Budidaya Kerapu di Pulau Semau akan Panen Tiga Kali di Oktober-Desember

oleh -60 Dilihat

Ganef Wugriyanto

KUPANG, mediantt.com – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTT Ganef Wugriyanto. mengakan, budidaya ikan kerapu dan kakap dengan sistem Keramba Jaring Apung (KJA) di Pulau Semau, akan segera dipanen.

“Budidaya kerapu di Semau sebagai pilot project dengan sistem Keramba Jaring Apung (KJA) akan kita panen pada bulan Oktober, November dan Desember 2021,” kata Ganef kepada mediantt.com, Rabu (4/8).

Ia menjelaskan, dari tiga kali panen itu
diperkirakan total panen sekitar 60 ton. “Sekali panen sekitar 800 ekor atau 20 ton. Sehingga total menjadi 60 ton,” sebut Ganef.

Ganef juga mengatakan, dengan adanya budidaya ikan kerapu dan kakap dengan KJA sistem bulat itu harapkan dua sampai tiga tahun ke depan perairan-perairan di pulau itu dapat memiliki sumber daya ikan (produksi ikan kerapu, red) yang berlimpah dan menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat.

Masyarakat, ujar dia, sudah pasti akan terbantu dengan adanya budidaya tersebut. Disebutkan, KJA dengan sistem bulat ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya gerakan ikan dapat lebih menyebar dan tidak mengalami luka.

Lebih lanjut kata dia lagi, jika pilot project itu berhasil maka, pihaknya akan mengembangkan di desa Hadakewa kabupaten Lembata dan juga di Mulut Seribu di Rote Ndao.

Untuk diketahui produk perikanan NTT lebih banyak dipasarkan antar pulau dibandingkan keluar negeri. Selama kurun waktu 2016-2020 produk perikanan NTT mampu meningkatkan volume ekspor rata-rata sebesar 42,83 persen dan pemasaran antar pulau sebesar 219,8 persen.

Untuk budidaya di Waekelambu, Riung, Ngada, Ganef mengatakan, sudah tidak ada masalah. Saat ini sudah dikelolah oleh masyarakat melalui koperasi. Pemerintah dan DPRD Ngada akan membantu agar ada alokasi anggaran untuk pengadaan pakan, bibit/benih kerapu dan biaya operasional lainnya. (jely)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *