Tanah Lepan Batan, Lembata, sudah 21 tahun otonomi. Dalam dua dekade itu, negeri 1001 paus (mamalia laut) itu, tidak serius diurus. Wajahnya masih bopeng, carut marut hampir di semua sektor. Belum lagi kasus korupsi yang juga terang benderang. Tapi hukum tak pernah tuntas menjamah. Masalah BBM pun tak pernah beres. Pemerintah (eksekutif dan legislatif) terkesan apatis saja. Dan, masih banyak lagi balada tanah baja yang perlu perhatian.
Ketika Presiden Joko Widodo datang ke Lembata, menyapa dan merasakan duka lara warga Amakaka dan sekitarnya di Ile Ape yang paling parah terdampak bencana banjir dan longsor, sebagian balada itu tersampaikan langsung ke Kepala Negara paling dicintai rakyat ini. Bagaimana ceritanya?
VIDI MAKING, seorang pelajar SMP dari Desa Kolontobo, Kecamatan Ile Ape, pantas diberi apresiasi. Sebab, ia berani dan nekad menitipkan sepucuk ‘surat cinta’ langsung ke tangan Presiden Jokowi saat rombongan presiden melintas di Desa Waipukang menuju Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Jumat (9/4/2021) siang.
Siswa SMPN 1 Ile Ape itu menulis apa adanya tentang kondisi Lembata hari ini. Dengan kepolosan ia meminta perhatian Presiden atas tanah tumpah darahnya yang masih salah urus itu.
Dikutip dari laman pos-kupang.com,
Vidi menyebutkan beberapa keluhan, antara lain, masalah Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mahal di Kabupaten Lembata, masalah pengrusakan tanaman bakau (mangrove) di Kabupaten Lembata, penuntasan kasus korupsi Proyek Awololong, juga pembangunan infrastruktur jalan yang tidak merata.
Vidi pun bercerita bagaimana upaya nekadnya bisa memberikan surat cinta itu langsung kepada Presiden Jokowi “Saya mau kasi langsung di depan umum tapi sepertinya tidak bisa karena pengamanan ketat,” kata Siswa SMPN 1 Ile Ape ini kepada pos-kupang.com.
Dia akhirnya memilih menyerahkan surat tersebut langsung ke tangan presiden saat laju mobil RI 1 itu melambat kala melintas di ruas jalan yang rusak dan berlubang.
“Saya berdiri di tempat yang sepi, di dekat jalan rusak supaya laju kendaraan (mobil presiden) pelan,” tutur Vidi.
Niatnya pun terwujud. Dia melihat kaca mobil Presiden Joko Widodo terbuka. Vidi langsung berlari ke arah mobil Presiden Joko Widodo dan menyerahkan sepucuk surat tersebut dalam sekejap.
“Saya langsung kasi, Pak Presiden juga angguk-angguk kepala, langsung tunjuk tangan tanda terima kasih,” ujar salah satu anggota Komunitas Gempar Kolontobo tersebut.
“Saya kasi surat itu, mobil sementara melaju juga. Ada Paspampres juga yang tegur dan saya langsung menyingkir,” kata Vidi yang menyerahkan surat itu masih mengenakan seragam SMP.
Dia juga berkisah, ketika mendengar kabar Presiden Joko Widodo hendak datang ke Lembata, dia berniat menulis surat dan diberikan langsung ke tangan Presiden Joko Widodo. Surat itu baru ditulis tangan semalam di atas kertas folio.
Dia menjelaskan, surat yang dia tulis sendiri itu berisi keluhan-keluhan masyarakat Lembata. Dia menyebutkan beberapa keluhan itu seperti masalah Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mahal di Kabupaten Lembata, masalah pengrusakan tanaman bakau (mangrove) di Kabupaten Lembata, penuntasan kasus korupsi Proyek Awololong dan pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Lembata yang tidak merata.
Dia pun berharap, Presiden Joko Widodo bisa membantu menuntaskan masalah-masalah yang jadi keluhan masyarakat Lembata tersebut.
Vidi.. keberanianmu luar biasa demi kebaikan Lewotanamu, Lembata. Nyalimu pantas diacungi jempol. Kau telah mewakili niat warga Lembata yang menghendaki tanah pijakan mereka ini berubah seperti daerah lain. Maju dan bermartabat. Semoga Bapa Presiden Jokowi bisa membaca ‘surat cintamu’ dan ada solusi bagi pembangunan di Tanah Lepan Batan ini. (*/jdz)