Ilustrasi
KUPANG, mediantt.com – Berbagai cara tengah dilakukan paslon gubernur dan cawagub NTT tertentu untuk mendapat dukungan. Salah satu cara tak etis yang sedang dilakukan beberapa hari terakhir adalah tekanan melalui ketua RT untuk memilih paslon tersebut. Jika tidak, maka jatah PKH dan BLT bagi warga dibekukan dan tidak akan terima lagi.
Rekaman media, informasi tersebut beredar dari mulut ke mulut sejak beberapa hari terakhir di Kota Kupang dan sekitarnya. Isinya mendorong warga terutama penerima bantuan langsung tunai (BLT) dan program keluarga harapan (PKH) dan Bansos lainnya, agar mencoblos calon gubernur tertentu pada Pilgub 27 November 2024.
Mereka mengiming-imingi warga akan terus menerima bantuan BLT, dan PKH di era kepemimpinan Prabowo-Gibran.
Menanggapi itu, Sekretaris Bappilu Partai Gerindra NTT Dominggus Umbu Zasa mengingatkan seluruh masyarakat agar tidak tertipu dengan hoax atau berita bohong yang sedang beredar di masyarakat.
“Itu hoax, bohong. Tidak ada yang pakai alasan bahwa kalau dia terpilih, PKH jalan. Itu program pemerintah pusat dan akan tetap jalan, siapapun gubernurnya. Kami minta masyarakat tidak tertipu dengan hoax atau berita bohong yang sedang beredar di masyarakat,” tegas Sekretaris Bappilu Partai Gerindra NTT Dominggus Umbu Zasa, ketika dimintai komentarnya soal itu, Kamis (31/10/2024) malam.
Dia menegaskan, Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga sudah berjanji, semua program bantuan sosial di era Presiden Jokowi, tetap dilanjutkan. “Siapapun gubernur,” tandasnya.
Cawagub NTT Nomor Urut 02, Johni Asadoma saat diminta komentarnya mengatakan, di era Prabowo-Gibran, program bansos ditambah makan siang gratis bergizi untuk siswa sekolah.
“Presiden Prabowo Subianto meneruskan semua program BLT, PKH dan program bansos lainnya karena memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Bahkan, Prabowo Subianto menambah satu program yang sedang ditunggu-tunggu masyarakat yakni makan siang bergizi atau makan siang gratis,” kata Johni yang juga kader Partai Gerindra.
Menurut dia, tujuan dari program makan siang gratis ini, bukan hanya memberikan makan, tetapi membuka lapangan kerja baru, permintaan bahan makanan di masyarakat meningkat, dan uang beredar bertambah.
“Semua program Jokowi akan dilanjutkan, apalagi program-program yang pro rakyat,” katanya. (tim)