Tutup Even Budaya di Nefonaek, Walikota : Saya Pulang ke Rumah Sendiri

oleh -323 Dilihat

KOTA KUPANG, mediantt.com – Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, menutup Gebyar Kemerdekaan dan Event Budaya di Kelurahan Nefonaek, Senin (18/8/2025) malam. Wali Kota dengan penuh kehangatan mengaku tidak merasa sedang datang ke tempat lain, melainkan pulang ke rumah sendiri.

“Bapak Ibu sekalian, saya senang sekali bisa hadir di sini malam ini, karena ini sebenarnya bukan pergi ke kelurahan lain. Ini saya pulang ke rumah sendiri. Nefonaek ini tempat saya bertumbuh, dari kecil sampai besar, sekolah, saya tinggalnya masih di sini. Jadi malam ini saya benar-benar merasa pulang ke rumah,” tutur Walikota dr Christian, disambut tepuk tangan meriah warga.

Dr Christian menegaskan, meskipun ada 51 kelurahan di Kota Kupang yang menggelar perayaan serupa, dirinya memastikan tetap hadir di Nefonaek sebagai bentuk cinta dan kerinduannya pada kampung masa kecil.

Malam itu, Wali Kota hadir bersama istri tercinta yang juga Ketua TP PKK Kota Kupang, dr. Widia Cahya. Kehadiran pasangan pemimpin Kota Kupang ini menambah semarak suasana penutupan kegiatan yang telah berlangsung selama sepekan.

Turut hadir perwakilan Forkopimda Tingkat Kota Kupang, Camat Kota Lama bersama para lurah se-Kecamatan Kota Lama, Ketua Karang Taruna Kota Kupang, para tokoh agama dan tokoh masyarakat Kelurahan Nefonaek, Ketua LPM Kelurahan Nefonaek, para Ketua RT dan RW bersama warga Kelurahan Nefonaek.

Dalam sambutannya, dr. Christian juga memuji kerja keras Lurah Nefonaek beserta seluruh perangkat, RT/RW, tokoh masyarakat, dan Karang Taruna yang sukses menyelenggarakan event budaya dengan meriah, sekaligus mendukung program pemerintah kota.

Dia menekankan, kegiatan budaya bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga mampu menggerakkan ekonomi masyarakat. “Ketika budaya kita dipadukan dengan agama dan nasionalisme, maka lahir juga geliat ekonomi. UMKM bisa berjualan, ada uang berputar, masyarakat pun ikut sejahtera,” katanya dan mencontohkan suksesnya Pawai Paskah beberapa waktu lalu yang mampu memutar ekonomi hingga miliaran rupiah dalam satu malam.

Wali Kota juga menyinggung program inovatif Pemkot Kupang, seperti lomba kebersihan antar kelurahan yang kini menjadi jalur distribusi bantuan infrastruktur. Kelurahan Nefonaek yang meraih juara pertama berhak mendapatkan program pembangunan senilai Rp 1 miliar, selain dana pemberdayaan masyarakat sebesar Rp 65 juta.

“Kalau dulu Musrembang sering jadi ajang tarik-menarik, sekarang kita buat kompetisi sehat. Yang paling bersih, yang paling kreatif, dialah yang dapat. Dengan begitu pembangunan terasa adil dan langsung menyentuh masyarakat,” tegasnya.

Walikota jug kembali mengingatkan pesan Bung Hatta bahwa cahaya Indonesia tidak datang dari obor besar di ibu kota, melainkan dari lilin-lilin kecil yang menyala di desa-desa. “Kalau Kota Kupang hari ini bercahaya, itu bukan karena obor di kantor wali kota. Tapi karena lilin-lilin kecil yang dinyalakan di kelurahan, di RT, di RW, dan di keluarga-keluarga. Dan malam ini lilin itu menyala terang di Nefonaek,” tegasnya.

Sementara itu, Lurah Nefonaek, Josephina N. Ungirwalu dalam laporannya mengatakan, terselenggaranya Gebyar Kemerdekaan dan Event Budaya yang berlangsung sejak 12 – 18 Agustus 2025. Kegiatan ini melibatkan seluruh elemen masyarakat, dari anak-anak PAUD hingga lansia, dengan berbagai perlombaan dan pawai karnaval.

“Dengan keberagaman suku dan agama yang ada, warga Nefonaek tetap satu keluarga besar yang kuat. Semangat kebersamaan inilah yang mengantarkan Nefonaek meraih prestasi, termasuk juara pertama lomba kebersihan tingkat kota,” ujar Josephina.

Dia menambahkan, prestasi tersebut merupakan buah dari proses panjang sejak tahun 2022 hingga akhirnya pada tahun 2025 ini Nefonaek berhasil meraih juara utama. “Ini bukan hasil yang instan, melainkan proses yang penuh kerja keras. Kami percaya Tuhan terus memberkati Kelurahan Nefonaek dan Kota Kupang,” katanya. (ansel/st)