Alumni STFT Jakarta Wilayah NTT Gelar Webinar Pelayanan di Daerah Kelautan

by -319 views

KUPANG – Senin (23/11), pengurus alumni Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Jakarta Wilayah NTT menggelar webinar di aula rapat gubernur NTT. Webinar ini menghadirkan tiga narasumber; Pdt Dr Meri L Y Kolimon (Ketua Sinode GMIT) bicara tentang strategi pelayanan GMIT sebagai Gereja di Tengah Konteks Kepulauan dan Sinergitas pelayanan dengan Pemerintah; Viktor Bungtilu Laiskodat (Gubernur NTT) bicara tentang pembangunan NTT menuju provinsi kepulauan dan sinergitas pemerintah dengan gereja; dan Binsar Pakpahan Ph. D (Waket 3 STFTJAKARTA) membedah Teologi publik di tengah konteks daerah kepulauan.

Juga sharing pengalaman 2 jemaat di Elim Dadibira, Pura utara Pdt Jeni Misa dan pengalaman Pdt Delsy Lobo Oematan di jemaat Otan Pulau Semau. Moderator Pdt Benyamin NaraLulu M.Th mengatakan webinar ini amat langka ketika gereja bicara tentang laut dan teologi di penutup bulan lingkungan GMIT.

Mengawali percakapan ini Pdt Mery Kolimon mengatakan, dalam relasi hari ini kita harus menjalin persahabatan dengan semua ciptaan. Laut terbuka untuk semua orang termasuk agama apapun, untuk menyatukan solidaritas di NTT. Gereja dan pemerintah harus ambil bagian di dalamnya dengan sinergitas yang dibangun.

Sementara Gubernur NTT mengatakan model pelayanan yang membangun kehidupan yg berkelanjutan adalah ketika program itu dapat meningkatkan ekonomi bagi masyarakat dan jemaat. Binsar Pakpahan pun berpendapat, “kita selalu ada dalam perahu yang sama dalam semangat oiukumene. Tujuan teologi publik adalah untuk mencapai keadilan dan kebenaran. Kita tidak bisa hidup tanpa alam, tetapi alam bisa hidup tanpa kita. Mari mencintai pemberi kehidupan itu,”.

Webinar yang dikemas secara apik ini melahirkan pertemuan sinergis gereja dan pemerintah untuk berderap dan melangkah bersama. Ketua ikatan Alumni Sekolah Tinggi Filsafat Teology (STFT) Jakarta Wilayah NTT Pdt. Jeky Frangky Latupeirissa, M.Th dalam sambutannya mengatakan, sebuah sukacita bagi kami persekutuan alumni STFT Jakarta yang ada di Rumah Bersama GMIT di Nusa Tenggara Timur.

Menurut dia, GMIT memaknai November sebagai bulan lingkungan hidup. Karena itu, persekutuan alumni menyadari bahwa medan layan GMIT dan Propinsi Nusa Tenggara Timur yang sebagian besar adalah laut belum banyak dimanfaatkan sebagai sumber yang dapat memberi kesejahteraaan dan penghidupan bagi jemaat yang sekaligus adalah masyarakat.

Ia juga menjelaskan, webinar ini dibuat dengan harapan terjadi sinergitas dan kontribusi bagi gereja dan pemerintah dalam program-program yang memberdayakan umat untuk memanfaatkan laut sebagai sumber kekayaan yang bisa diolah dan dinikmati oleh umat, tapi juga sekaligus dengan itu, menjaga laut kita supaya tetap aman dari pencemaran dan pengrusakan, sehingga laut tetap memberi dampak besar bagi kehidupan kita dan gereja dalam hal ini GMIT untuk aksi nyata dalam memanfaatkan laut sebagai sumber kekayaan yang dapat memberikan kesejahteraan bagi rakyat.

Webinar ini diakhiri dengan doa oleh Sekretaris Pastija wilayah NTT Pdt adesiana Rondo Effendy, M.Th. (*/st)