Uskup Turang Tahbiskan Gereja Stasi Santu Petrus TDM

by -454 views

Kupang, mediantt.com – Setelah dengan susah payah membangun gedung Gereja selama 18 tahun, akhirnya Gereja Stasi Santu Petrus Rasul Tuak Daun Merah (TDM), rampung dan ditahbiskan oleh Uskup Agung Kupang, Mgr Petrus Turang, Pr, Selasa (15/8/2017). Inilah salah satu gereja yang megah, karya monumental umat Paroki Santa Maria Asumpta, termasuk umat stasi St Petrus TDM.

Pentahbisan Gereja Stadi St Petrus TDm itu dirangkai dengan peringatan Kenaikan Santa Maria ke Surga, dan hari ulang tahun Paroki Sta Maria Asumpta Kota Baru Kupang yang ke-28.

Pentahbisan itu dilakukan dalam ekaristi kudus yang diawali dengan pemberkatan lalu dilakukan pengguntinan pita oleh istri Gubernur NTT, Ny Lusia Adinda Lebu Raya. “Bukalah pintu ini, karena Tuahnmu akan masuk,” kata Mgr Petrus Turang, setelah menerima kunci gereja dari Ny Lusia, lalu memasuki gereja diikuti seluruh umat dan undangan.

Menurut laporan ketua Panitia Pembangunan Martnus Ora, pembangunan gedung gereja itu memakan waktu yang cukup lama karena terkendala dana. Namun pembangunan atas dasar kerelaan dan dukungan dari semua umat paroki Asumpta, sehingga gereja tersebut bisa selesai dibangun dan akhirnya diresmikan.

“Gedung gereja ini memakan biaya yang cukup besar yakni mencapai Rp 18 miliar dan ini merupakan pembangunan gedung gereja paling besar di wilayah Paroki St. Maria Assumpta,” katanya.

Dalam homilinya, Uskup Petrus Turang mengatakan, ada tiga peristiwa yang dirayakan hari ini, yakni peristiwa Bunda Maria Diangkat ke Surga, Hari Ulang Tahun Paroki St. Maria Assumpta ke-28 tahun dan peresmian Gedung Gereja Stasi St Petrus TDM.

“Setiap manusia memiliki angan-angan untuk mengalami peristiwa yang sama dengan Bunda Maria, namun Bunda Maria mengambil bagian rencana Allah yang Maha Kudus dengan menyerahkan jiwa seutuhnya kepada Allah sehingga Bunda Maria sangat dikasihi oleh Allah dengan memberikan tempat tersendiri, dan kita manusia hanya menunggu peristiwa kebangkitan badan dari Allah. Dengan tiga peristiwa inilah, kita berkumpul dan mensyukuri anugerah Tuhan,” kata Uskup Turang.

Uskup juga menghimbau seluruh umat Stasi TDM agar tidak sembarangan menggunakan gedung gereja ini dengan berfoto ataupun berselfi, karena gedung gereja tersebut sudah diberkati dan sudah merupakan tempat di mana manusia mencari dan mendapatkan ketenangan serta kebugaran iman yang sejati dari Sang Ilahi.

“Gereja merupakan tempat di mana kita menemukan ketenangan dan kebugaran iman untuk bersekutu dalam Kristus lewat perjamuan kudusnya. Karena itu gunakan gedung gereja tersebut untuk selayaknya, jangan ada lagi yang berfoto atau berselfi di gedung gereja ini,” ujar Uskup, mengingatkan.

Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengatakan, makna peristiwa rohani ini berkenaan dengan tuntutan, harapan dan keinginan untuk adanya perubahan lebih baik dan membutuhkan tuntunan nilai-nilai religius serta spiritual yang utuh untuk menjaga dan memelihara perubahan yang terjadi dalam masyarakat sesuai rencana dan kehendak Allah.

“28 tahun untuk keberadaan, kebersamaan dan soliditas diantara umat, saya kira bukanlah sebuah persoalan sederhana. Selama 28 tahun hidup sebagai sebuah kesatuan Paroki Santa Maria Assumpta Kota Baru Kupang. Saya yakin, kita semua tentunya memiliki pengalaman, sikap hidup dan kesan sendiri-sendiri, dan saya bergembira atas realitas ini,” katanya.

Ia juga menegaskan, “Kegembiraan saya ini didasari oleh sebuah pemikiran sederhana bahwa, di dalam dinamika pergumulan masyarakat dan komersialisasi hidup global seperti saat ini, di atas benang kusut inkonsistensi antara pikiran, perkataan dan perbuatan, di tengah rasa damai yang kian tergerus di tengah masyarakat dan diri sendiri, Paroki Santa Maria Assumpta Kota Baru Kupang masih tetap bersama, teguh berdiri dan tetap bersatu hati. Selain kegembiraan akan persatuan dan kesatuan Paroki Santa Maria Assumpta Kota Baru Kupang selama 28 tahun, saya juga sangat bangga dengan kebersamaan ini dan berdoa agar tetap seperti ini,” tegas Lebu Raya. (jdz)