Terpilih Nahkodai Demokrat NTT, Jefry Siap Mundur dari DPR

by -121 views

Kupang, mediantt.com – Musyawarah Daerah (Musda) III Partai Demokrat NTT, yang digelar di Neo Hotel by Aston, Rabu (25/5), akhirnya secara aklamasi memilih anggota DPR RI, Jefry Riwu Kore, untuk menahkodai DPD Partai Demokrat NTT masa bhakti 2016-2021.

“Iya, pak Jefri terpilih secara aklamasi sehingga tidak ada yang kalah atau menang dalam Musda ini. Seluruh Ketua DPC menghendaki pak Jefri dan secara bulat terpilih secara aklamasi” kata Jonathan Kana, Plt Ketua DPC Demokrat Rote Ndao.

Musda Partai Demokrat NTT itu dibuka oleh Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi dan Kelembagaan Jenderal (Purn) Pramono Edi Wibowo, yang ditandai dengan pemukulan gong.

Setelah terpilih sebagaai Ketua DPD, Jefri Riwu Kore menyatakan segera memproses pengunduran diri dari kursi DPR RI sesuai aturan Partai. Ini dilakukan agar ia lebih berkonsentrasi membesarkan Partai Demokrat di NTT. Hal ini disampaikan Jefry saat menyampaikan sambutan dalam penutupan Musyawarah Daerah (Musda) ke-3 Partai Demokrat NTT di Hotel Neo Asthon, Rabu, (25/5/2016).

“Saya siap mengundurkan diri sebagai DPR RI supaya lebih berkonsentrasi membesarkan partai Demokrat di NTT. Kita jangan berdiam diri, mari kita rebut kemenangan dalam setiap momen pesta politik di NTT. Karena itu, dibutuhkan kerja keras dari berbagai kalangan, ketua DPC dan kepengurusan tingkat DPD, mari kita bergandeng tangan untuk membesarkan Demokrat di NTT. Kita harus menang di pemilu 2019,” tandas Jefry.

Jefry juga menyatakan akan merangkul semua kader demokrat yang selama ini telah mendedikasikan diri untuk kebesaran Partai Demokrat di NTT. “Kita akan rangkul semua untuk bersama membesarkan partai Demokrat di NTT untuk bisa menang besar di 2019,” tegasnya.

Kedepankan Musyawarah

Ketua Bidang Pembina Organisasi Kelembagaan Kaderisasi (BPOKK) Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo ketika membuka Musda ke-3 di Kupang, Rabu (25/5) meminta kader menjauhi aksi kekerasan selama musda.

Begitu pula praktek melakukan karantina kader pemilik suara dalam musda juga harus dihindari. “Ada satu daerah, pemilih yang punya hak suara dikarantina, saya bongkar dan saya catat siapa dia,” ujarnya.

Pramono menegaskan musda harus mengedepankan musyawarah, bukan aksi kekerasan apalagi sampai terjadi perkelahian.

Ipar mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu juga minta pasca pemilihan tidak terjadi pemecatan kader, tetapi harus mendahulukan solusi untuk pemecahan masalah. “Tidak boleh main babat orang yang tidak pilih dia,” tandasnya.

Ketua DPD I Demokrat NTT, Jhony Kaunang, dalam sambutannya saat pembukaanMusada menuturkan, banyak tantangan yang dihadapi oleh partai, baik dari eksternal maupun internal. “Sebesar apapun tantangannya, saya siap menanggung resiko,” kata Kaunang.

Peserta yang hadir dalam Musda ini adalah seluruh ketua DPC Partai Demokrat dari 22 kabupaten/kota se-NTT, para peninjau yakni para sekretaris DPC, para anggota DPRD dari Partai Demokrat, baik provinsi maupun kabupaten/kota. (jdz)

Foto : Ketua BP-OKK, Pramono Edhie Wibowo ketika memukul gong sebagai pertanda dibukanya Musda III Partai Demokrat NTT di Neo Hotel, Rabu (25/5).