Kupang, mediantt.com – Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, kembali mengingatkan seluruh anak bangsa ini, terutama di Nusa Tenggara Timur, akan Janji Kebangsan yang diikrarkan para pendiri bangsa ini, 70 tahun silam. “Hari ini di Kupang, NTT, saya ajak kita sekalian merefleksikan kembali Janji Kebangsaan yang menjadi nilai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara, Indonesia,” tegas Ketua MPR ketika menyampaikan pidato politik bertajuk ‘Janji Kebangsaan’ pada Pra Rakornas dan Seminar Nasional ‘NTT Darurat Trafficking’ yang dihelat Forum Komunikasi Alumni (Forkoma) PMKRI di Hotel Aston, Senin (16/2/2015).
Dihadapan peserta seminar, politisi PAN ini mengatakan, Janji Kebangsaan adalah janji suci yang harus ditunaikan karena mengandung empat nilai dasar yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika. “Empat nilai dasar ini adalah sebuah keniscayaan yang harus diwujudnyatakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga Indonesia tetap kokoh sebagai bangsa,” kata kandidat Ketua Umum PAN ini.
Ia juga mengingatkan, janji kebangsaan yang telah disepakati tersebut, tidak hanya disosialisasikan, atau dibicarakan tapi harus dipraktikan sebagai budaya seluruh bangsa Indonesia. “Siapa pun kita, apapun agama dan sukunya, kita adalah satu, Indonesia,” katanya.
Ia mengatakan, tantangan Indonesia hari ini dan ke depan adalah masalah kemiskinan, kesempatan kerja dan penegakan hukum. “Ini menjadi tanggung jawab bersama untuk menyelesaikan masalah-masalah ini, tidak saja pemerintah,” ujarnya.
Ia menambahkan, NTT telah menunjukkan jati diri sebagai provinsi yang menginspirasi bangsa ini soal bagaimana hidup bertoleransi dengan berbagai suku dan agama tanpa ada masalah. “Nilai-nilai yang positif ini hendaknya terus dipelihara dan dipertahankan tanpa ada distorsi,” ujarnya, disambut gemuruh tepuk tangan peserta seminar, yang juga dihadiri Gubernur NTT Frans Lebu Raya dan anggota Forum Komunikasi antar umat beragama. (jdz)
