Maumere, mediantt.com – Fatmawati, perempuan setengah baya asal Kabupaten Ende itu menangis histeris di Ruang Jenazah RSUD TC Hillers Maumere, Rabu (25/1). Di depannya terbujur kaku Lasarus Bata, sang suami, berusia 52 tahun, yang sudah tiga hari menghilang. Laki-laki ini baru saja ditemukan tewas gantung diri di sebuah kebun di Kelurahan Hewuli, Kecamatan Alok Barat.
Perempuan yang saban har berjualan sayur di Pasar Alok ini menuturkan, terakhir kali bertemu korban pada Senin (23/1). Saat itu, pagi-pagi sekali korban datang menemuinya di kontrakan di Jalan Brai, Kecamatan Alok Timur. Korban membangunkan Fatmawati dan mengatakan akan menagih utang pekerjaan dinamo pada seseorang bernama Mundus.
“Saya tanya ada uang tidak, lalu dia jawab tidak ada. Terus saya kasih dia uang Rp 12.000 untuk sewa ojek. Setelah itu saya tidak pernah ketemu lagi. Tadi pagi baru saya dengar informasi katanya dia ditemukan gantung diri,” cerita Fatmawati dalam isaknya yang sedih.
Fatmawati, yang diduga adalah isteri kedua korban menuturkan, hingga Senin (23/1) malam, ia menunggu suaminya dikontrakan. Karena korban tidak datang juga, pada Selasa (24/1) Fatmawati menyusul korban ke Waidoko. Di Waidoko korban pernah tinggal bersama istri pertamanya. Karena tidak menemukan korban di sana, Fatmawati langsung ke rumah orang tua korban di Desa Tebuk, Kecamatan Nita, tapi korban tidak pernah datang ke Tebuk.
Beberapa teman Fatmawati yang datang melayat di ruang jenazah menceritakan, korban adalah lelaki pendiam. Dia bekerja serabutan, bisa menjadi tukang, juga bisa membetulkan pekerjaan yang berkaitan dengan listrik. Mereka melihat korban terakhir pada Sabtu (21/1) di Pasar Alok.
“Dia pakai celana pendek, dengan baju kaos berkrah warna coklat. Dia duduk diam saja, tidak banyak omong. Tidak lama kemudian dia pergi. Kami kenal korban, karena istrinya (Fatmawati) teman kami berdagang sayur di pasar,” kata beberapa teman Fatmawati.
Informasi yang dihimpun, korban memiliki dua isteri. Isteri pertama sudah lama merantau ke Kalimantan. Dari isteri pertama, korban memiliki beberapa orang anak. Dua bulan lalu isteri pertama korban datang ke Maumere, tetapi setelah itu kembali lagi ke Kalimantan.
Fatmawati adalah isteri kedua, yang belum lama ini hidup bersama korban di Jalan Brai. Sebelumnya, Fatmawati pernah tinggal bersama korban dan isteri pertama di Waidoko. Setelah isteri pertama ke Kalimantan, korban kemudian hidup serumah dengan Fatmawati.
Kapolsek Alok, Yohanes B. Payong, yang dihubungi di Ruang Jenazah RSUD TC Hillers Maumere menjelaskan, sekitar pukul 08.00 Wita polisi mendapat laporan dari masyarakat tentang seseorang yang diduga tewas karena gantung diri. Setengah jam kemudian Unit Identifikasi Polres Sikka sudah berada di tempat kejadian perkara.
Korban ditemukan sudah tewas, tergantung di pohon sompen yang tingginya sekitar 2,30 meter. Pohon sompen ini terletak di dalam kebun milik Stanislaus da Silva yang selama ini digarap oleh Kosmas Bela. Penggarap ini adalah salah seorang keluarga korban.
Korban mengenakan baju kaos berkrah berwarna coklat, sama seperti yang dilihat beberapa teman Fatmawati pada Sabtu (21/1). Korban mengenakan celana jeans panjang berwarna biru. Menurut seorang pedagang sayur, itulah kali pertama korban mengenakan celana panjang. Di kantong celana sebelah kiri ditemukan uang Rp 8000 dan sebuah kain berwarna hitam di kantong kanan.
Dari keterangan yang dihimpun, jelas Payong, pada Selasa (24/1) malam, korban datang menemui Kosmas Bela yang rumahnya tidak terlalu jauh dari TKP. Korban membawa gunting, dan meminta Kosmas Bela menggunting rambutnya. Saat itu korban sempat mencurahkan isi hatinya kepada Kosmas Bela.
“Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, ini murni gantung diri. Sementara kami sedang mencari keluarga korban untuk membawa pulang jenazah. Memang tidak ada identitas apapun yang kami temukan dari korban, tapi dari informasi di lapangan ada petunjuk tentang keluarga korban,” terang dia.
Dokter Samuel Galingging, dokter pada Puskesmas Wolomarang, sudah melakukan visum terhadap korban, dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Belum diketahui motif korban menghabisi nyawanya dengan cara gantung diri. Dugaan sementara korban sedang dirudung masalah rumah tangga.
Data yang dihimpun mediantt.com, selama Januari 2017 ini polisi sudah empat kali mengidentifkasi kasus penemuan mayat. Di awal tahun, penemuan mayat di Kecamatan Waigete, lalu pada Kamis (12/1) penemuan tulang belulang di Desa Hoder, Kecamatan Waigete, kemudian seminggu sesudahnya penemuan mayat di Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok. (vicky da gomez)
Ket Foto: Ibu Fatmawati menangis histeris di Ruang Jenasah RSUD TC Hillers setelah suaminya ditemukan tewas gantung diri di pohon sompen di Kelurahan Hewuli, Kecamatanm Alok Barat, Rabu (25/1).