Ternyata Tiga Warga NTT Yang Diculik Masih Bersaudara

oleh -53 Dilihat

Kupang, mediantt.com – Gubernur NTT, Drs Frans Lebu Raya, mengambil langkah cepat pasca penculikan terhadap tiga WNI asal NTT, khususnya dari Kabupaten Flores Timur. Senin (11/7) sore, Gubernur menggelar rapat Forkompimda. Hasilnya pun sudah dilaporkan secara tertulis kepada Presiden Joko Widodo. Danrem 161/Wirasakti Kupang, Brigjen Heri Wiranto, juga mengaku bahwa tiga warga NTT yang diculik itu masih bersaudara.

Kepada wartawan di kantor Gubernur NTT, Selasa (12/7), Gubernur Lebu Raya menjelaskan, pihaknya telah mengirim data-data terkait tiga korban penculikan kelompok bersenjata itu kepada Presiden Joko Widodo.

“Hasil rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) NTT sudah secara tertulis disampaikan kepada Presiden, dengan tembusan ke Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan serta Menteri Luar Negeri untuk membebaskan tiga warga NTT itu,” kata Lebu Raya, yang saat itu didampingi Danrem 161 Wirasakti Kupang, Brigjen Heri Wiranto.

Menurut dia, pemerintah pusat telah mengambil langkah membebaskan tiga warga NTT yang disandera itu. “Kami tidak mengirim bantuan karena itu kewenangan pemerintah pusat,” ujarnya. Intinya, tegas dia, pemerintah dan masyarakat NTT memberikan dukungan penuh kepada pemerintah pusat yang saat ini tengah menempuh langkah-langkah strategis membebaskan warga negara Indonesia yang diculik tersebut.

Pemerintah NTT juga berharap muncul pemikiran adanya patroli bersama antara Indonesia dan negara tetangga di perairan yang sering dijadikan lokasi penyergapan oleh kelompok bersenjata. “Kami minta seluruh masyarakat NTT yang pergi mencari kerja luar negeri, harus tetap menjaga keamanan dan keselamatan diri,” katanya.

Gubernur juga menjelaskan, saat penculikan terjadi, ada tujuh warga Indonesia. Namun empat lainnya dibebaskan karena tidak miliki dokumen. Para penculik berpikir tidak tahu harus menuntut kepada siapa sehingga keempatnya dibebaskan.

Pemerintah Flores Timur, lanjut dia, sedang mencari tahu keberadaan keluarga tiga orang tersebut. “Saya minta keluarga tetap tenang. Kami juga minta kepada seluruh warga NTT yang bepergian ke luar negeri untuk menjaga keselamatan,” imbuh dia.

Keluarga tiga WNI asal NTT tersebut pun telah ditemukan alamat domisilinya di Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores. Kecamatan ini terletak di ujung timur Flores Timur atau berjarak sekitar 40-an kilometer. Saat ini keluarga telah menerima kabar mengenai anggota keluarganya yang diculik yakni Emanual Arakian Maran, 46, Lorensius Lagadoni Koten, 34, dan Theodorus Kopong Koten, 46

Masih Bersaudara

Danrem 161 Wirasakti Kupang, Brigjen Heri Wiranto juga mengatakan, tiga WNI asal NTT yang menjadi korban penyanderaan kelompok bersenjata di perairan Malaysia, ternyata masih bersaudara.

Mereka merantau ke Malaysia sejak 4 Januari 2016 meninggalkan istri dan anak-anak di RT 006 RW 003, Desa Laton Liwo I, Kecamatan Tanjung Bunga, Flores Timur.

Data yang berhasil diperoleh menyebutkan, istri Emanuel Arakian Maran bernama Yasinta Pusaka, telah memiliki seorang anak, atas nama Bernadus Beda P. Maran.  Korban berikut bernama Lorensius Lagadoni Koten. Isterinya  bernama Resiana Piter, punya seorang anak yang saat ini ada di Toraja, Sulawesi Selatan. Menurut rencana, akan tiba di Tanjung Bunga pada 14 Juli 2016.

Korban ketiga, Theodorus Kopong Koten, memiliki istri bernama Margareta Hading Hurint, memiliki dua anak yakni Lukas Liku Koten dan Katrina Mutang Koten.

Foto : Presiden Joko Widodo (kanan) berbicara dengan Gubernur NTT Frans Lebu Raya saat berada di alun-alun rumah jabatan Gubernur NTT, Kupang, beberapa waktu lalu.