Kupang, mediantt.com – Kendati menerima gaji dan tunjangan yang pantas setiap bulan, Sekda Malaka Donatus Bere, tetap merasa tidak cukup. Karena itu, untuk menambah penghasilan, PNS Malaka yang dipercayakan menjadi Sekda ini, berjualan daun sirih. Lebih daari itu, ia menggeluti usaha ini untuk menyekolahkan empat anaknya hingga ke jenjang sarjana.
“Saya berjualan daun sirih demi pendidikan anak-anak. Selain itu, untuk bisa menunjang penghasilan sebagai PNS,” tutur Sekda Donatus kepada wartawan, Rabu (6/4).
Ia mengatakan, daun sirih sudah banyak dikenal di banyak kalangan, karena daun sirih memiliki banyak manfaat, terlebih untuk kesehatan. “Namun bagi warga Kabupaten Malaka khususnya yang memiliki budaya mengunyah sirih pinang, daun sirih sangat dibutuhkan. Apalagi, peluang kebutuhan akan sirih daun saya manfaatkan untuk menambah penghasilan demi pendidikan anak-anak saya,“ ujar Donatus.
Menurut dia, memiliki penghasilan yang serba kekurangan membuat dirinya berusaha keras untuk menambah penghasilan demi menghidupi keluarga dan menyekolahkan ke empat anaknya.
“Budaya menguyah atau memakan sirih pinang dimanfaatkan sebagai peluang usaha dengan membuka perkebunan daun sirih seluas satu hektar,“ ujarnya.
Ia juga menjelaskan, budidaya sirih daun yang mudah dirawat, tak membuat pengusaha kewalahan untuk menjaganya. Untuk menjaga sirih ini tetap hidup, cukup dengan membersihkan batang yang nampak hitam dan menyiraminya setiap dua hari.
Sekda Malaka mengakui, usaha ini dimulai sejak tahun 2014 dan dari hasil penjualan daun sirih, ia dapat mencukupi kebutuhan rumah tangga dan berhasil menyekolahkan ke empat anaknya hingga tinggkat sarjana.
“Setelah usaha ini berhasil, saya meminta seluruh warga di Kabupaten Malaka khususnya di desa kami untuk ikut membudayakan daun sirih, dengan satu kepala keluarga diwajibkan menanam seribu pohon,” terang Donatus, dan menambahkan, daun sirih yang ditanam akan dipanen dua minggu sekali setelah berumur satu tanun. (che)
Foto: Sekda Malaka, Donatus Bere