Popularitas Makin Baik, Laka Lena Sempat Dapat Tawaran PDIP dan PKB

oleh -40 Dilihat

Kupang, mediantt.com – Elektabilitas Melkyades Laka Lena, kader Golkar yang sedang disurvei menjadi Cagub NTT 2018, ternyata makin membaik. Karena itu, Wakil Sekjen DPP Partai Golkar ini mengatakan, sempat mendapat tawaran dari PDIP dan PKB sebagai Cagub, termasuk Nasdem yang menawarkan Melki di posisi Cawagub.

“Iya benar, saya ditawari oleh PDIP dan PKB untuk menjadi Cagub, bahkan PKB seperti disampaikan Yusron Wahid setelah kami bertemu Pa Gubernur Frans Lebu Raya, akan menyiapkan calon wagub. Tapi iIni semua dinamika politik yang sedang berproses. Yang pasti, Golkar menentukan cagub dan cawagub berbasis survey,” kata Melki Laka Lena menjawab pertanyaan wartawan di Kupang, Senin (7/8).

Ia mengatakan, penentuan pasangan calon gubernur dan wagub sepenuhnya menjadi kewenangan DPP Partai Golkar. “Bukan pada perorangan seperti maunya Setya Novanto, Idrus atau Medah sekalipun. Semua wewenang DPP Partai Golkar. Kalau hasil survey tinggi, maka itu yang diputuskan oleh DPP Golkar,” tegas Cagub Melki Laka Lena, yang sudah membentuk Relawan MLL di seluruh kabupaten/kota.

Menurut dia, hasil rapat Tim Pilkada Pusat DPP Partai Golkar di Slipi, Jakarta Barat, Selasa (1/8), memutuskan beberapa hal. Salah satunya, sebut dia, pembahasan dan penetapan calon Pilgub NTT dan 9 Pilkada Bupati di NTT ditunda sampai satu bulan ke depan. “DPP Partai Golkar juga melakukan survey untuk melihat elektabilitas calon yang diusulkan oleh DPD II, DPD I atau DPP PG untuk dibahas dan diputuskan sebulan ke depan,” katanya.

Karena itu, Melki mengaku akan terus bergerak sesuai mandate DPP Partai Golkar yang menugaskan dirinya sebagai Cagub NTT. “Sudah beberapa kali saya sampaikan, bahwa tugas aya menjalankan mandate sebagai NTT 1 dan bila ada pendapat atau wacana lain yang berkembang, kita jalani sebagai dinamika demokrasi. Yang utama menang survey golkar dengan angka yang tinggi untuk menjadi bahan bagi DPP Partai Golkar dan DPP parpol lainnya dalam membahas koalisi parpol dan posisi pasangan calon. Semua parpol pasti merujuk pada hasil survey sebagai basis utama dalam menentukan pasangan calon yang akan diusung. Kita tetap jalan dengan mandat untuk NTT 1,” tandas Ketua Yayasan Tunas Muda Indonesia ini.

Evaluasi Relawan

Melki juga mengatakan telah melakukan konsolidasi dan evaluasi terhadap Relawan Melki Laka Lena dari kabupaten sedaratan Timor, Rote, Sabu dan Alor. Hasil evaluasi itu, jelas dia, masyarakat NTT sangat mengapresiasi kehadiran figur muda. Karena itu, ia berkomitmen, jika lolos bertarung di Pilgub NTT 2018 dan terpilih memimpin NTT, selain hal dasar yang rutin harus dibangun dan ditingkatkan kualitasnya, yakni jalan, listrik dan air, serta pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau, maka pihaknya harus memulai identifikasi tantangan dan potensi yang dimiliki setiap desa kelurahan.

“Setiap desa kelurahan se-NTT memutuskan secara bersama musyawarah mufakat potensi apa yang menjadi pusat keunggulan yang harus dikembangkan. Satu desa kelurahan punya satu keunggulan yang dikembangkan selama 5-10 tahhun,” terang Melki.

Ia menambahkan, tingkat kecamatan punya dua pusat keunggulan akumulasi dari desa kelurahan di wilayahnya. Sedangkan tingkat kabupaten maksimal tiga pusat keunggulan dan propinsi maksimal lima pusat keunggulan.

Ia menyebutkan, ada beberapa pendekatan pembangunan yang ditawarkan, seperti gerakan ekonomi hingga tingkat desa, membuka lapangan kerja, mengurangi kemiskinan dan pengangguran, serta mencegah maraknya kasus human trafficking. (jdz)