Pol PP Biarkan PKL Jualan di ‘Pasar Liar’ Pertokoan

oleh -35 Dilihat

Maumere, mediantt.com – Akhir-akhir ini para pedagang kaki lima (PKL) menggelar dagangan di pusat pertokoan Kota Maumere. Pasar liar ini dilakukan setiap hari Minggu, dari depan Toko Nita sampai ke Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Alok. Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sikka tampak masa bodoh dan membiarkan begitu saja dengan situasi ini.

Indikasi Satpol PP Sikka yang masa bodoh itu dilihat dari tidak cepatnya institusi ini melakukan penertiban. Minggu (31/1) lalu, mediantt.com sudah sempat menginformasikan kegiatan pasar liar kepada Kepala Satpol PP Sikka Fery Henriquez melalui pesan singkat. Henriquez menjawab terima kasih atas informasinya, dan berjanji menindaklanjutinya. Namun pada Minggu (7/2), aktifitas pasar liar kembali terjadi, tanpa ada upaya penertiban dari Satpol PP.

Dengan tugas dan fungsi melaksanakan Perda Nomor 10 Tahun 2010 tentang Ketertiban Umum, semestinya Satpol PP bersikap rektif cepat untuk menertibkan pasar liar ini. Kalau dibiarkan terus terjadi, maka pasar liar bisa saja menjadi aktifitas rutin bagi para pedagang.

Pasar liar semacam ini pernah terjadi beberapa tahun silam. Namun dengan terbitnya Perda 10 Tahun 2010, petugas Satpol PP di zaman itu hampir setiap pagi berada di lokasi sebelum para pedagang tiba. Praktis dengan sendirinya tidak terjadi lagi aktifitas pasar liar hingga sekarang.

Disaksikan mediantt.com pada Minggu (7/2), sejak pukul 05.00 Wita, para pedagang sudah menggelar dagangan di depan pertokoan, persis di depan Toko Nita sampai depan Toko Nele Baru. Malah ada pedagang yang menggelar dagangan sampai ke bahu jalan.

Ratusan pedagang yang lain menggelar dagangan di sisi kiri kanan jalan dari Toko Nita sampai melewati pintu masuk TPI Alok. Ruas jalan ini cukup sempit sehingga tidak jarang terjadi kemacetan lalu lintas.

Sementara itu di dalam areal TPI Alok, puluhan pedagang ikan pun mengambil peluang membuka lapak-lapak penjualan ikan sepanjang pinggiran dermaga. Padahal, TPI Alok fungsinya hanya sebagai tempat pendaratan ikan, sedangkan penjualannya dilakukan di pasar-pasar tradisionil.

Ratusan pembeli pun penuh sesak dari depan Toko Nita sampai ke dalam TPI Alok. Aktifitas jual beli di pasar liar ini pun baru berhenti sekitar pukul 11.00 sampai 12.00 Wita. (vicky da gomez)

Foto: Para pedagang sedang menggelar dagangan di depan pertokoan, Minggu (7/2).