Ende, mediantt.com – Terhitung sejak Sabtu (26/12) hingga Minggu (27/12), Kota Ende seperti kota mati. Ini disebabkan karena kondisi kota gelap gulita karena beberapa titik terjadi pemadaman aliran listrik. Karena itu, mayoritas warga kota merasa kecewa, pasalnya karena PLN sudah berjanji tidak terjadi lagi pemadaman, ternyata janji tersebut cuma janji kosong.
“Saat Malam Natal dan hari Raya Natal untung tidak terjadi pemadaman, kalau tidak apa yang akan terjadi pasti akan datang reaksi luar biasa dari warga yang mungkin saja berujung pada tindakan yang tidak kita harapkan,” demikian dikatakan Karolus , warga jalan Ponegoro, yang ditemui di kediamannya, Kelurahan Onekore.
Ia juga berharap, pihak PLN segera memberi penjelasan melalui radio calling atau mengumumkan keliling kota terhadap pemadaman tersebut, hal ini katanya sangat penting agar warga tidak salah persepsi .
Warga lainnya juga mengeluhkan pemadaman tersebut. Menurut mereka, mestinya ada sanksi yang jelas kepada PLN dari otorita diatasnya. Kalau warga masyarakat terlembat bayar rekening pasti dikasi denda, sementara jika PLN melakukan kesalahan, tidak diberi teguran.
“Slogan PLN yakni PLN Pintar atau Listrik Pintar hanya pintar kasih bodoh masyarakat. Mesti ada otoritas diatasnya memberi teguran, jangan hanya sanksi dan teguran kepada kita pelanggan yang jika terlambat bayar dikenakan denda,” kata Lely, seorang ibu Rumah Tangga di Jalan Durian
Asisten Manajer Pembangkit. PT PLN (Pesero) Area Flores Bagian Barat, Teguh Setyawan, ketika dikonfirmasi Minggu (27/12) mengatakan, gangguan terjadi di PLTU Ropa sejak hari Sabtu (26/12) dan hingga kini belum beroperasi lagi. Menurutnya sejak hari Sabtu ,PLTU Ropa terjadi shutdown atau off sehingga Ende mengalami defisit 1,8 hingga 2,5 MW
“Kami informasikan bahwa pada hari Sabtu kemarin pukul 09.32 Wita, PLTU Ropa Shutdown (off) sehingga Ende mengalami defisit atau padam sekitar 1,8 s/d 2,5 MW,” kata Teguh. Karena itu, perbaikan diperkirakan sekitar 3 hari ke depan tapi samapai sekarang belum beroperasi. “Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan ini,” kata Teguh. (ale)
Foto : Asisten Manajer Pembangkit. PT PLN) Area Flores Bagian Barat, Teguh Setyawan.