Pendukung Sam Haning Aniaya Oknum Mahasiswa Usai Sidang

oleh -23 Dilihat

Kupang, mediantt.com – Massa pendukung mantan Rektor Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) NTT, Sam Haning, terdakwa kasus dugaan penggunaan gelar doktor yang diperoleh secara ilegal, Kamis (17/12) , melakukan penganiyaan terhadap  Wiliam Atakari (23) salah satu mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Forum Pemuda Pendidikan.

Dalam peristiwa itu, Wiliam mengalami luka cidera pada bagian wajah dan hidungnya nampak berdarah usai terjadi bentrokan fisik antara kelompok pendukung Semuel Haning dan Forum Peduli Pendidikan yang terjadi di depan Kantor Pengadilan Negeri (PN) Klas I A Kupang usai persidangan lanjutan Semuel Haning digelar..
Kejadian tersebut sekitar pukul 14.30 wita, setelah Samuel Haning bersama massa pendukungnya bergerak meninggalkan ruang persidangan. Saat berada di Jalan Palapa, korban Wiliam Atakari tampak emosi dan dari mulutnya telah beramoma alkohol karena mengkonsumsi minuman keras.
Korban  pun tidak peduli dengan keberadaan aparat Kepolisian dari Polres Kupang Kota yang sedang melakukan pengamanan selama jalannya persidangan serta mengawal aksi demo tersebut.
Mahasiswa Fakultas FKIP Bahasa Indonesia ini langsung melontarkan kata-kata ancaman kepada Semuel Haning bahwa akan memotong Semuel Haning karena persoalan penggunaan gelar doktor palsu yang digunakan oleh Semuel Haning dan berdampak pada ijazah para lulusan PGRI.
Bahkan saat itu, korban berada di tengah massa pendukung Sam Haning dan kemudian berkata dengan suara lantang ” Potong Sam Haning” sehingga kelompok atau simpatisan Semuel Haning menjadi marah dan mengejar korban sampai terjadi perkelahian hingga korban babak belur dihajar.
Menurut pendukung Semuel Haning, korban Wiliam merupakan provokator yang tidak memahami duduk perkara tersebut. Beruntungnya aparat kepolisian berhasil mengendalikan massa yang bertindak anarkis memukuli korban, dan kemudian beberapa anggota Polisi membawa korban ke RS Bhayangkara Kupang karena korban mengeluarkan banyak darah.
Kasat Reskrim AKP Didik Kurnianto kepada wartawan, Jumat (18/12) menjelaskan, pihaknya telah mengamankan korban dari amukan massa di RS Bhayangkara, dan akan diperiksa setelah diobati.
Menurut Didik, kejadian tersebut tidak terduga, dan terjadi secara tiba-tiba, karena korban tidak mampu menjaga perkataannya dan memancing emosi para pendukung Semuel Haning.
“Kami telah mengamankan korban, dan selanjutnya kami akan melakukan pemeriksaan terhadap korban, agar mengetahui alasan dari tindakannya tersebut,” jelas Didik. (che)

Foto : Ilustrasi pemukulan