Pembalap Australia Juara Etape Pertama TdF 2017

oleh -18 Dilihat

MAUMERE – Pembalap Australia, Drew Morey bernomor punggung 94 dari Terengganu Cycling Team (Malaysia), menjadi juara etape pertama lomba balap sepeda internasional Tour de Flores (TdF) 2017. Wakil Bupati Sikka, Paulus Nong Susar bersama ribuan masyarakat, Jumat (14/7), menyambut kedatangan pembalap di garis finis. Lokasi finis berada di Kantor Bupati Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Morey menyelesaikan lomba berjarak 136,3 kilometer itu selama 3 jam 28 menit 2 detik. Ia berhak mengenakan yellow jersey.

Hal menarik dan menjadi kejutan dalam ajang tersebut adalah pembalap asal Indonesia, Jamal Hibatullah bernomor punggung 81 dari KFC Cycling Team (Indonesia) finis 2 detik di belakang Morey. Sedangkan Genki Yamamoto dari Kinan Cycling Team (Jepang) dengan selisih waktu 10 detik dari sang juara.

Jamal dinobatkan sebagai “Best Indonesian Rider” (red and white jersey), “Best ASEAN Rider” serta “Best Asian Rider” (white jersey) dalam etape Larantuka-Maumere ini.

Sementara itu, gelar “Best Climber” atau pengumpul nilai terbanyak pada tanjakan diraih Wu Chih Hao dari Action Cycling Team dengan delapan poin. Wu mendapat red polka dot jersey.

Sedangkan, “Best Sprinter” (green jersey) atau yang meraih nilai terbanyak (13 poin) dalam sesi sprint diraih Hyeongmin Choe dari Geumsan Insam Cello.

Dalam kategori tim, KFC Cycling Team menjadi yang terbaik. Tiga besar di general classification adalah Morey, Jamal, dan Yamamoto.

Lomba etape pertama TdF 2017 diawali dengan rute seremonial sepanjang 10 km mengelilingi Kota Larantuka. Dalam rute Larantuka-Maumere ini terdapat tiga titik sprint dan dua titik tanjakan. Titik sprint pertama berada di kilometer 40, kemudian Boru di kilometer 57,5, dan Talibura di kilometer 95,5.

Titik tanjakan pertama berada di Lewohari kilometer 27,1 berketinggian 225 meter di atas permukaan laut (mdpl). Tanjakan ini masuk kategori empat atau yang paling rendah. Titik tanjakan kedua di Ile Wengot kilometer 65,3 dengan ketinggian 552 mdpl, berkategori tiga.

Pada awal race, pembalap berada di dalam peloton. Pembalap dari klub Iran Pishgaman Cycling Team berusaha mendahului peloton. Meski begitu, mereka bisa disusul oleh pembalap lain.

Sekitar satu jam setelah start, Hyeongmin bersama pembalap Indonesia Muhammad Adburohman dari KFC Cycling Team, pembalap Kenya Joseph Gichora Kamau dari Futuro Pro Cycling, merapat ke depan. Sementara, pembalap Taiwan Wu Chih Hao dari Action Cycling Team menempel dengan ketat.

Perubahan posisi terjadi usai tanjakan pertama. Kemudian, menjelang 25 kilometer finis, 11 pembalap memimpin dengan keunggulan waktu 1 menit 42 detik dari peloton. Saat itu, Jamal begitu ketat bersaing dengan Morey hingga garis akhir.

Etape kedua TdF 2017 akan dimulai Sabtu (15/7) pukul 09.00 Wita dengan menempuh rute Maumere-Ende sejauh 142.8 kilometer dengan rute seremonial 7,7 km dilaksanakan.

Sebelum benar-benar menuju rute balap sepeda, pembalap menjalani rute seremonial mengelilingi Kota Larantuka dengan jarak 10,8 km. Masyarakat Larantuka antusias melepas pembalap ajang balap sepeda internasional yang sudah mendapatkan lisensi 2.2 dari Federasi Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste Internationale/UCI).

Tercatat sebanyak 83 pembalap dari 17 tim yang mengikuti etape pertama TdF 2017.

TdF resmi dibuka Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Kamis (13/7) malam di Taman Kota Larantuka. TdF 2017 digelar 14-19 Juli 2017 menempuh rute 760,8 km yang terbagi dalam enam etape. Etape pertama, Larantuka-Maumere dengan jarak tempuh (136,3 km) ditambah rute seremonial 10,8 km, etape kedua Maumere-Ende (142,8 km) rute seremonial 7,7 km.

Selanjutnya, etape ketiga Ende-Mbay (83 km) dengan rute seremonial 9,2 km, etape keempat Mbay-Borong (170,9 km) rute seremonial 6 km, etape kelima Borong-Ruteng (55,5 km) rute seremonial 9,4 km, dan etape keenam Ruteng-Labuan Bajo (120,2 km) rute seremonial 8,7 km.

Tuan rumah yang baik

Gubernur NTT Drs.Frans Lebu Raya mengatakan, suksesnya tour de flores pada tahap pertama ditandai dengan begitu besarnya minat pemberitaan yang luas dan mampu menjadi trending topik di seluruh media sosial baik nasional maupun internasional. “Maka itu saya berharap agar seluruh masyarakat harus menjadi tuan rumah yang baik pada event tour de flores 2017 ini. Kita tunjukan kepada dunia bahwa Flores itu ramah dan aman,” kata Gubernur Frans Lebu Raya pada Grand Opening Ceremony, sekaligus pembukaaan kegiatan TdF 2017, di Taman Kota Larantuka Felix Fernandez Larantuka, Kamis (13/7) malam.

Gubernur juga mengajak seluruh masyarakat untuk menyadari pentingnya kegiatan Tour de Flores dan berharap agar pada kegiatan Tour de Flores ke depan seluruh Bupati di Flores dapat berkontribusi dalam menguncurkan dana APBD.

“Ini demi Pembangunan daerah, bukan berfoya- foya. Memang peserta TDF bukanlah turis, namun peserta bakal mempromosikan Flores ke seluruh dunia. Kegiatan ini penting, manfaatnya akan sangat dirasakan di waktu mendatang, jangan berpikir untuk tahun ini. Ekonomi masyarakat akan tumbuh dan Flores akan menjadi pusat pariwisata dunia,” tegasnya.

Gubernur juga meminta agar kedepannya dapat lebih diperbanyak promosi kreatifitas budaya serta pangan lokal. “Saya minta agar pada ajang tahunan pembukaan Tour de Flores kedepannya, bisa diadakan acara titi jagung di larantuka dan berbagai pameran pangan lokal. Semoga masih diberi kesempatan untuk membuka kegiatan Tour de Flores di tahun depan,” ujarnya.

Chairman TDF, Primus Dorimulu juga ikut memberikan sambutannya. Chairman TDF menanggapi banyaknya kritikan sebelum penyelenggaran event TDF ini.

“Bagi saya kritik itu bagus. Dengan adanya kritik kita akan maju dan kegiatan TDF akan lebih menjadi buah pembicaraan. Dana event TDF merupakan hasil gotong royong, Pemerintah Provinsi  alokasikan anggaran melebihi Kabupaten. Kabupaten berkontribusi Rp. 1 miliar sedangkan Provinsi empat kali lipat, Kementrian pariwisata dan juga panitia Alsemat juga ikut berkontribusi” ungkap Primus.

Bupati Flores Timur, Antonius H.G Hadjon berharap, ke depannya nanti, Tour de Flores mampu mengangkat Flores di mata Nasional dan dunia. “Larantuka akan selalu dipertahankan menjadi titik start Tour de Flores  dan dengan gotong royong seluruh masyarakat Indonesia dan masyarakat NTT, Flores dari hari ke hari akan semakin dikenal masyarakat luas dan dunia” katanya berharap. (*/hms/jdz)

Ket Foto : Para Pebalap melintasi Etape 1 usai dilepas dari titik star dengan rute Larantuka – Maumere.