Kupang, mediantt.com – Duta Baca Perpustakaan Nasional Najwa Shihab akan menggelar Temu Literasi di Kota Kupang, yang diinisiasi Lembaga Garda Lamaholot bekerja sama dengan Direktorat Kesenian Kementerian Pendidikan.
Project Officer Lembaga Garda Lamaholot yang bergerak di bidang kebudayaan, Bara Pattyradja, Jumat (11/8), mengatakan kegiatan bertema Literasi Untuk Kebhinnekaan dengan menghadirkan Gubernur NTT Frans Lebu Raya sebagai bintang tamu itu, berlangsung Jumat (11/8) mulai pukul 19.30 WITA di Aula El Tari.
“Isu kebhinekaan kami angkat dalam kegiatan ini karena merupakan isu penting yang memang intens dibicarakan dalam konstalasi kehidupan berbangsa belakangan ini,” katanya.
Sementara itu, lanjut dia, jurnalis televisi kontemporer seperti Najwa Shihab dihadirkan sebagai representasi Duta Baca Indonesia yang selama ini bergerak memperkuat atmosfer literasi masyarakat di Indonesia.
Sebagai duta baca, sebut dia, Najwa Shihab memiliki misi secara serius memperbaiki kebiasaan dan ketertarikan membaca untuk generasi Indonesia.
Selain itu, menurutnya, sepak terjang Najwa Shihab dalam dunia literasi dan pengamatannya yang tajam dalam dunia literasi politik menjadikannya daya tarik tersendiri dalam kemungkinannya menyapa masyarakat Indonesia di wilayah timur termasuk di NTT.
“Pergulatannya tidak hanya berhenti di sana, bahkan ia menembus ruang eksklusif untuk dilampaui publik luas tentang apa itu politik di Indonesia,” katanya.
Untuk itu, kata dia, sudah selayaknya Najwa Shibab diberikan ruang untuk membagi pemikirannya untuk masyarakat sebagai sahabat literasi di NTT. “Najwa sendiri ingin menyapa sahabat-sahabat di luar sana untuk mendengarkan pendapatnya tentang Indonesia seperti yang telah dilakukannya selama ini,” katanya.
Pattyradja berharap, kegiatan itu dapat merangsang masyarakt setempat untuk terus meningkatkan kemampuan literasinya dalam menyikapi kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Karena literasi itu bukan hanya berbicara tentang membaca dan menulis melainkan bagaimana orang memandang kehidupan,” katanya.
Kegiatan itu dikemas dalam bentuk talk show, ziarah budaya, parade musik dan etnik serta pembacaan puisi dramatik menggunakan unsur-unsur pemanggungan yang teraktual.
Setelah berlangsung di Kota Kupang, agenda Temu Literasi Catatan Najwa juga akan dilanjutkan pula di Lewoleba, Lembata.
Bantah Jadi Menteri Sosial
Setelah memutuskan mundur dari Metro TV, Najwa Shihab kemudian diisukan akan menggantikan Khofifah Indar Parawansa sebagai Menteri Sosial. Namun presenter cerdas itu membantah.
“Soal rumor jadi Menteri Sosial itu perlu saya luruskan yaitu, yang pertama saya kaget sekali ketika dikirimi headline IndoPos. saya baru dapat itu ketika saya turun di Kupang (NTT) lalu kemudian saya baca. Saya tidak tahu IndoPos itu sumbernya dari mana,” kata Najwa usai menggelar jumpa pers di Hotel Aston, Kupang, Jumat (12/8/2017),.
Dia menyebutkan, pihak IndoPos sama sekali tidak pernah melakukan konfirmasi ke dirinya. “Tapi memang akhirnya itu menjadi headline dan headline tidak pakai tanda tanya, seolah-olah sudah pasti itu. Saya dapat banyak sekali WA, telepon dan SMS, mulai dari yang kasih selamat, sampai yang sudah menitipkan pesan-pesan agenda apa yang harus dilakukan,” ucapnya.
“Padahal tadi saya baru saja sampai Kupang dan tadi sempat heboh dan saya tidak menanggapi,” tambah dia.
Najwa mengaku, masih mencintai dunia jurnalis karena telah membesarkannya. apalagi saat ini kata Najwa, dirinya sudah ditunjuk sebagai Duta Baca Indonesia, sehingga dirinya masih fokus ke tugas utamanya itu.
“Saya tidak akan pernah bisa jauh-jauh dari dunia jurnalistik dan tugas sebagai duta baca yang memang menurut saya adalah amanah yang sangat besar. Yang saya baru lakukan ini belum ada apa apanya, karena baru setahun dan sekarang lagi menikmati keliling daerah termasuk datang ke NTT,” ucap Najwa.
Najwa mengaku kalau beberapa kali mendatangi Istana Negara, tapi itu terkait dengan tugasnya sebagai duta baca. Dia pun ke istana, tidak bertemu dengan Presiden Jokowi, tetapi bertemu dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Staf Khusus Presiden Sukardi Rinakit.
“Semua itu dalam rangka fungsi saya sebagai duta baca, karena ini bulan kemerdekaan dan kami dan teman teman pegiat literasi punya usul bagaimana kampanye literasi itu juga persis di bulan kemerdekaan ini dan komunikasi ke istana itu sebatas sebagai wartawan atau mewawancarai pak Jokowi,” katanya. (ant/kpc/rb)