Muntahan Abu Vulkanis Bikin Gelap Langit Flotim, Status Lewotobi Laki-laki Naik Jadi Awas

oleh -92 Dilihat

LARANTUKA – Langit di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), berubah menjadi gelap, Minggu (18/5/2025) siang. Ini gara-gara Gunung Lewotobi Laki-laki yang kembali meletus dan memuntahkan abu vulkanis. Gunung itu mengalami beberapa kali letusan. Status Gunung Lewotobi Laki-laki pun dinaikkan menjadi Awas.

Dilansir dari detik.com, Minggu (18/5) sekitar pukul 12.18 Wita, gunung yang berstatus Level III Siaga ini meletus dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 3 kilometer (km) di atas puncak atau 4.584 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-Laki, Herman Yosef S Mboro, mengatakan letusan itu menyebabkan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut.

“Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 14,8 milimeter dan durasi sementara ini kurang lebih 2 menit 58 detik,” kata Herman dalam keterangan resmi.

Herman mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki agar tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 6 km dari pusat erupsi. Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi banjir lahar jika terjadi hujan, terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.

Herman berharap masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki memakai masker atau penutup hidung dan mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanis pada sistem pernapasan.

Meningkat di Letusan Kedua

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki kembali terjadi sekitar sejam kemudian, tepatnya pukul 13.40 Wita. Kali ini, erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki memuntahkan kolom abu setinggi 4 kilometer (km) di atas puncak atau 5.584 mdpl.

Sejumlah rekaman video memperlihatkan beberapa lokasi di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki tampak gelap saat terjadi erupsi. Herlina Bone, warga Kelurahan Sarotari, Flores Timur, mengungkapkan cuaca siang ini tampak seperti berkabut saat gunung meletus.

“Langit agak suram-suram meski matahari panas siang ini,” kata Herlina kepada detikBali.

Herman mengungkapkan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara, timur laut, dan barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi sementara ini 3 menit 31 detik.

“Erupsi masih berlangsung disertai suara gemuruh kuat,” ujar Herman dalam siaran pers yang diterima detikBali.

Desa di Kaki Lewotobi Gelap

Gunung Lewotobi Laki-laki telah meletus delapan kali siang ini hingga pukul 14.05 Wita. Tinggi kolom abu imbas letusan terus meningkat mencapai sekitar 6 km di atas puncak.

Akibat letusan yang berulang kali itu, sejumlah desa di kaki gunung tampak gelap dan dihujani abu vulkanis. Warga terpaksa berlindung di dalam rumah.

“Kami berlindung di dalam rumah karena hujan abu sudah satu jam lebih,” kata Opung Wada, warga Desa Pululera, saat diwawancarai detikBali.

Opung mengungkapkan, Gunung Lewotobi bergemuruh hebat sebelum meletus. Setelah itu, meletus satu kali dan terdengar seperti guntur. Opung sempat panik melihat awan tebal ke arah barat dan barat laut. Langit tampak gelap.

“Setelah itu, bunyi gemuruh beruntun seperti bunyi guntur,” imbuh Opung.

Karena itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur mengimbau kepada para pengendara motor dan kendaraan roda empat agar tidak melintas terlebih dahulu di area jalan Desa Dulipali ke Boru karena erupsi sedang terjadi.

“Pemda (Pemerintah Daerah Flores Timur) melalui pemdes (pemerintah desa) mengimbau agar jalan negara dari Dulipali-Boru agar tidak dilewati dahulu sampai erupsi mereda untuk menghindari kejadian yang tidak diprediksi sebelumnya dan tetap menjauhi zona yang sudah ditentukan serta selalu memakai masker,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Flores Timur Avi Manggota Hallan.

Sebagai informasi, jarak jalan negara dari Desa Desa Dulipali dengan dengan Gunung Lewotobi Laki-laki sekitar 4,1 km ke arah Boru. Desa itu masuk dalam kajian risiko bencana (KRB). Jaraknya ke Desa Boru melintasi beberapa ruas jalan. Kondisi gunung meletus akan sangat membahayakan pengguna jalan.

Analisis Badan Geologi

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, dalam siaran pers yang diterima detikBali mengatakan, berdasarkan pemantauan selama dua pekan terakhir, tidak terdeteksi adanya peningkatan signifikan dalam aktivitas kegempaan Gunung Lewotobi Laki-laki.

“Baik gempa vulkanis dalam, gempa permukaan, maupun gempa tektonik lokal tercatat dalam jumlah dan intensitas normal. Namun, beberapa gempa vulkanis yang terekam memiliki amplitudo besar yang diyakini menjadi pemicu peningkatan tinggi kolom erupsi,” kata Wafid dalam siaran pers.

Wafid mengatakan, aktivitas erupsi masih terus berlangsung hingga saat ini. Material abu dilaporkan keluar secara menerus melalui embusan, menandakan aktivitas vulkanis yang belum stabil. Wafid mengimbau kepada warga di sekitar gunung agar tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang serta lembaga pemantauan gunung api.

Status Naik Jadi Awas

detik.com juga melaporkan, status Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, naik jadi level IV Awas, Minggu (18/5/2025), pukul 20.00 Wita. Kenaikan status Gunung Lewotobi Laki-laki ini berdasarkan analisis visual dan instrumental yang menunjukkan bahwa aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki masih tinggi.

“Oleh karena itu, tingkat aktivitas gunung api ini dinaikan dari level III Siaga ke level IV Awas pada pukul 20.00 Wita,” kata Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid dalam keterangan resminya, Minggu.

Wafid menyebut peningkatan aktivitas disertai gemuruh dengan intensitas sedang hingga kuat. Data visual dan instrumental menunjukkan perubahan signifikan, termasuk peningkatan amplitudo tremor erupsi yang mengindikasikan potensi erupsi lebih besar.

“Adanya perubahan pada amplitudo tremor erupsi yang membesar sehingga potensi terjadinya erupsi yang lebih besar dari sebelumnya dapat terjadi,” imbuhnya.

Wafid mengatakan, material abu yang terus keluar melalui embusan menandakan aktivitas vulkanik masih belum stabil. Dengan meningkatnya status ini, masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki diminta untuk tetap waspada dan mematuhi arahan dari pihak berwenang dan lembaga pemantauan gunung api.

“Masyarakat dan wisatawan diimbau tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 kilometer (km) dan sektoral barat-laut sejauh 7 km dari pusat erupsi serta tetap tenang mengikuti arahan pemerintah daerah,” tandasnya. (dtc/che)