OELAMASI – Bupati Kabupaten Kupang, Yosef Lede, SH, bersama dengan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Didiet Aditya Budi Prabowo, Perwakilan Majelis Sinode GMIT, Pnt. Yefta Sanam, M.M, Pemimpin Cabang BNI Kota Kupang, Carolus I Nyoman Mariadi, dan Pemimpin Cabang Bank NTT Oelamasi, Eduard Hede, meresmikan Pasar Digital Lili pada Jumat (15/8/2025). Hal ini untuk mempercepat ekosistem digital di pasar sebagai salah satu sentra ekonomi masyarakat.
Peluncuran Pasar Digital Lili ini diharapkan dapat menjadi program yang efektif dalam memberikan kemudahan bagi pedagang dan juga pembeli di pasar melalui transaksi elektronik, utamanya menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Pada kegiatan ini diresmikan 50 pedagang yang telah memiliki alat pembayaran baru secara digital melalui QRIS dan terbuka akan akses keuangan karena telah menjadi nasabah perbankan. Selain itu, para pedagang yang kini telah memiliki mobile banking juga dapat melakukan pemenuhan kewajiban retribusinya melalui QRIS.
Dalam rangka digitalisasi informasi harga pangan, telah dipasang panel harga digital yang menampilkan harga pangan setiap harinya. Yang terakhir, dalam rangka mempermudah pedagang dan pembeli terhadap akses transaksi keuangan seperti setor/tarik tunai, transfer, dan lainnya, diluncurkan juga Agen Bank yang beroperasi di Pasar Lili.
“Harapannya, hal ini dapat terus dikembangkan dengan memperbanyak pembukaan rekening bagi pedagang di Pasar Lili, sehingga terbukanya akses yang semakin luas kepada keuangan digital dan meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan keamanan dalam proses pembayaran,” kata Didiet Aditya dalam sambutannya.
Menurut dia, penggunaan QRIS juga diharapkan dapat mengoptimalisasi pungutan retribusi daerah yang bermuara pada meningkatnya pendapatan asli daerah Kabupaten Kupang.
Bupati Kupang, Yos Lede dalam sambutannya mengatakan, digitalisasi ini adalah sebuah keharusan, karena mau tidak mau, suka tidak suka kita semua perlu untuk beralih kepada dunia digital seiring dengan perkembangan jaman khususnya pada sektor keuangan.
Dia juga berharap, hal baik ini tidak hanya dilakukan di Pasar Lili saja, namun juga di seluruh pasar di Kabupaten Kupang.
Kedepannya, lanjut dia, Bank Indonesia senantiasa menjalin sinergi dan kolaborasi dengan seluruh stakeholders terkait untuk terus mendorong dan meningkatkan akseptasi pembayaran non tunai dalam bertransaksi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat Provinsi NTT pada umumnya. (*/st)