Frans Gana
KUPANG, mediantt.com – Komisaris Independen Bank NTT, Frans Gana, mengatakan, semua kesepakatan prinsip dengan Bank Jatim sudah final. Tinggal menunggu lampu hijau dari regulator, dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sementara ada tiga agenda strategis yang menjadi fokus utama dalam proses transformasi Bank NTT.
Ketiganya meliputi evaluasi kinerja, kelanjutan akuisisi oleh Bank Jatim, serta pengusulan nama-nama calon pengurus baru. Proses akuisisi saat ini disebut telah memasuki tahap akhir dan tinggal menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Untuk kinerja, kita fokus pada pemenuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Provinsi. Proses akuisisi dengan Bank Jatim juga sudah pada tahap final, tinggal menunggu izin dari OJK Pusat setelah RUPS disetujui,” jelas Frans Gana usai mengikuti rapat dengar pendapat bersama Komisi III DPRD Provinsi NTT, Kamis (31/7/2025).
Dia menjelaskan, perjanjian pemegang saham atau Shareholder Agreement (SHA) dengan Bank Jatim telah selesai. Meski dana penyertaan modal belum disalurkan, kesepakatan secara prinsip telah dicapai dan tinggal menunggu lampu hijau dari regulator.
Frans juga menegaskan, pengusulan calon pengurus baru Bank NTT sudah dilakukan sejak pertengahan Juli 2025. Salah satu nama yang diajukan untuk posisi Direktur Utama adalah Yohanis Landu Praing, atau yang akrab disapa Umbu, yang saat ini masih menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Dirut Bank NTT.
“Meskipun Umbu sempat mengajukan pengunduran diri, dalam proses internal, namanya tetap diajukan sebagai calon kuat untuk posisi Dirut,” tegas Frans.
Sementara itu, posisi Direktur Umum dan Operasional diusulkan diisi oleh Rahmat Saleh, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Divisi Umum pada Direktorat Operasional dan SDM Bank NTT. Nama-nama calon lainnya, menurut Frans, masih berada di bawah kewenangan pemegang saham utama dan seluruh proses pengusulan telah sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Terkait komitmen Pemerintah Provinsi NTT yang menargetkan penyertaan modal hingga Rp 2,8 triliun, Frans menegaskan pentingnya pengelolaan dana yang bijak dan efisien. Dia menyebut bahwa Bank NTT akan fokus mencari sumber dana murah guna menghindari tekanan terhadap likuiditas perusahaan.
“Kalau tidak dikelola hati-hati, dananya bisa keluar. Karena itu, kita harus pintar mencari sumber dana murah agar sehat secara keuangan,” tegasnya.
Langkah-langkah strategis ini menandai babak baru dalam transformasi Bank NTT sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang profesional, kompetitif, dan berdaya saing tinggi dalam mendukung pembangunan ekonomi masyarakat NTT. (ht/jdz)