Janji Politik Jadi Bukti: Layanan Ramah Disabilitas Hadir di MPP Kota Kupang

oleh -35 Dilihat

KUPANG, mediantt.com – Walikota Kupang Dr Chris Widodo dan Wakil Serena Francis, menepati janji politiknya dengan menghadirkan layanan ramah disabilitas pada Mall Pelayanan Publik (MPP). Kehadiran layanan ini menandai langkah nyata menuju pelayanan publik yang inklusif dan berkeadilan bagi seluruh warga.

Karena itu, untuk menyukseskan salah program Walikota Kupang yang ramah Disabilitas, Pemerintah Kota Kupang bekerjasama dengan Komunitas Tuli Kupang (KTK), menggelar pelatihan pengenalan budaya tuli dan pelatihan bahasa isyarat dasar Bahasa Indonesia.

Kegiatan yang dilaksanakan Senin (15/9) pagi di ruang rapat Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) ini menghadirkan belasan peserta. Antara lain Ina M. G. Riwu Kaho, SE,. Dorce N. Galoni, SH., Naspri L. A. Balukh., Romly Y. Reke., Paulina F. Bulakh, S.ST., Silvia Dewi, S.Kom., Shendy, SP., Yosef Neno, A.Md., Noviani S. Talan, SE., Mariano Sakera Da Silva. Ada juga pegawai DPMPTSP Kota Kupang. Sedangkan hadir sebagai pemateri, Ritasari Boling dan Fransky Tanel Loa.

Kepala Dinas PMPTSP, Wildrian Ronald Otta, hadir dalam sesi penting guna mempersiapkan staf yang handal dalam melayani warga berkebutuhan khusus. Adapun tujuan pengenalan budaya Tuli dan pelatihan bahasa isyarat dasar BISINDO secara umum adalah untuk membangun pemahaman, kesetaraan, serta inklusi antara masyarakat umum dan komunitas Tuli.

Sementara Walikota Kupang dr Christian Widodo menegaskan, pihaknya menepati salah satu janji politikl, yakni pelayanan publik ramah disabilitas. “Hari ini teman-teman tuna rungu yang menamakan diri dari Komunitas Tuli Kupang mengadakan pelatihan pengenalan budaya tuli dan pelatihan bahasa isyarat dasar Bahasa Indonesia,” katanya.

Dia mengatakan, pelatihan ini bekerjasama dengan Pemkot Kupang di Mall Pelayanan Publik.”Ini untuk melatih pegawai-pegawai kita disana agar bisa berbahasa isyarat sehingga kedepan teman-teman tuna rungu datang mereka bisa dilayani dengan bahasa isyarat,” tegas politisi PSI itu. (*/jdz)