FPD Kutuk Keras Penganiayaan Keji dan Menuntut Keadilan bagi Irnakulata Murni

oleh -62 Dilihat

Almarhuma Irnakulata Murni.

JAKARTA, mediantt.com – Forum Perempuan Diaspora Nusa Tenggara Timur (FPD NTT) menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Irnakulata Murni, seorang mahasiswi asal Inenggaja, Kabupaten Manggarai, NTT. Mereka mengutuk keras tindakan penganiayaan berat yang keji dan tidak manusiawi yang telah merenggut nyawanya secara tragis di kamar kosnya di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat, 12 September 2025.

Berdasarkan kronologis dari pihak kepolisian dan informasi dari pihak keluarga, korban ditemukan meninggal dunia dengan tanda-tanda kekerasan yang mengerikan, termasuk luka lebam akibat cekikan di leher dan berbagai luka lain di wajah serta tubuhnya.

Pihak Kepolisian Sektor Ciracas dan Polres Metro Jakarta Timur sendiri telah bergerak cepat dan berhasil mengamankan terduga pelaku, Sdr. Fahkri Feryyansyah (FF), yang diketahui memiliki hubungan dekat dengan korban.

Direktur Forum Perempuan Diaspora NTT, Sere Aba menyatakan, “Kami kehilangan salah satu putri terbaik NTT dalam sebuah tindakan yang brutal dan tidak berperikemanusiaan. Duka mendalam kami sampaikan kepada keluarga yang ditinggalkan. Kasus ini adalah alarm keras bagi kita semua tentang betapa rentannya perempuan perantau yang datang untuk menuntut ilmu atau bekerja. Negara harus hadir memberikan perlindungan maksimal. FPD NTT berkomitmen untuk berada di garda terdepan dalam memperjuangkan keadilan bagi Irna dan memastikan tidak ada lagi perempuan yang menjadi korban kekerasan seperti ini”.

Sementara itu, Greg Retas Daeng, S.H., selaku Koordinator Divisi Advokasi FPD NTT, menambahkan, “Dari sisi hukum, kami akan memastikan seluruh proses berjalan sesuai koridor hukum yang berlaku. Fakta bahwa terduga pelaku kembali ke TKP keesokan harinya untuk merekayasa kondisi korban menunjukkan adanya niat dan kesadaran atas perbuatannya. Kami meminta penerapan pasal paling berat sesuai dengan Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak, dengan mempertimbangkan tingkat kesadisan pelaku. Keadilan bagi korban adalah harga mati, dan kami siap memberikan pendampingan hukum yang dibutuhkan oleh pihak keluarga”.

Menyikapi tragedi ini, Forum Perempuan Diaspora NTT menyatakan sikap sebagai berikut:

1. Mengutuk keras segala bentuk kekerasan terhadap Perempuan: Peristiwa yang menimpa almarhumah Irnakulata Murni adalah puncak dari gunung es kekerasan berbasis gender yang masih terus menghantui perempuan-perempuan. Ini adalah kejahatan keji yang tidak dapat ditoleransi dengan alasan apa pun, termasuk cemburu.

2. Apresiasi atas gerak cepat aparat Kepolisian: Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada jajaran Polsek Ciracas dan Polres Metro Jakarta Timur yang telah bekerja cepat dalam mengidentifikasi dan menangkap terduga pelaku dalam waktu kurang dari 24 jam. Kecepatan ini memberikan secercah harapan bagi penegakan keadilan.

3. Menuntut proses hukum yang adil dan transparan: Kami mendesak pihak kepolisian dan kejaksaan untuk mengusut tuntas kasus ini secara profesional dan transparan. Meskipun terduga pelaku dikategorikan di bawah umur, beratnya kejahatan yang dilakukan — pembunuhan berencana — harus menjadi pertimbangan utama dalam proses peradilan. Hukum harus ditegakkan seadil-adilnya untuk memberikan efek jera dan memenuhi rasa keadilan bagi korban dan keluarganya.

4. Mengawal kasus hingga tuntas: FPD NTT, melalui Divisi Advokasi, akan terus memantau dan mengawal proses hukum kasus ini untuk memastikan almarhumah Irnakulata Murni mendapatkan keadilan yang semestinya.

FPD NTT mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya diaspora NTT di perantauan, untuk bersolidaritas, saling menjaga, dan berani bersuara melawan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan. “Mari kita bersama-sama mengawal kasus ini hingga tuntas dan memastikan keadilan ditegakkan,” kata Sere Aba. (*/jdz)