Idul Adha di Ruteng, Bupati Hery Ajak Masyarakat Tetap Berpegang Tangan

oleh -233 Dilihat

RUTENG – Ribuan umat muslim di Ruteng, Kabupaten Manggarai dan sekitarnya menuaikan Sholat Idul Adha 1446 Hijriah di Lapangan Natas Labar Motang Rua, Jumat (6/6/2025).

Perayaan Idul Adha tahun ini terkesan berbeda karena umat muslim boleh bersatu dan bersama-sama melaksanakan sholat di ruang publik sentral, yakni Natas Labar Motang Rua.

Ketua Panitia Hari Besar Islam (PHBI), Haji Abdul Karim, mengatakan, pelaksanaan Sholat idul adha di Natas Labar merupakan sejarah pertama bagi umat muslim di Ruteng dan sekitarnya, karena baru pertama kali sholat Ied dilaksanakan di lapangan yang sangat luas.

“Tahun sebelumnya kami laksanakan sholat Idul Adha atau di halaman masjid atau lapangan kecil. Namun seiring perjalanan waktu umat muslim semakin bertambah sehingga pihak panitia, memilih memanfaatkan lapangan Natas Labar untuk pelaksanaan sholat Idul Adha,” ucap H. Abdul Kariem.

Dia menjelaskan, ada beberapa alasan yang mengapa PHBI Manggarai melaksanakan sholat Idul Adha kali ini di lapangan terbuka disamping karena umat islam di kota Ruteng setiap tahun terus bertambah.

Pertama, mencontoh Sunnah Nabi. Rasulullah SAW selalu melaksanakan sholat Id di lapangan terbuka atau musalla, bukan di masjid sesuai Hadis Riwayat Bukhhari “Bahwa Rasulullah SAW keluar pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha ke al-Mushala (tanah lapang). Hal pertama yang dilakukan adalah salat. Setelah selesai beliau berdiri menghadap para jemaah, sementara mereka duduk bersaf, lalu beliau memberi nasihat, berwasiat dan memerintah mereka. Apabila beliau hendak berhenti, maka berhenti dan bila memerintah sesuatu, maka langsung memerintahkannya, kemudian selesai,” (HR. Bukhari).

Kedua, menampung lebih banyak jemaah. Lapangan terbuka lebih luas dan mampu menampung lebih banyak jemaah, sehingga lebih mudah untuk melaksanakan sholat Id baik Idul Adha maupun Idul Fitro dengan suasana kebersamaan.

Ketiga, membuka ruang bagi seluruh kalangan. Lapangan terbuka memungkinkan seluruh umat Islam, termasuk perempuan dan anak-anak, untuk turut serta dalam sholat Eid Adha.

Keempat, menunjukkan keagungan Islam. Sholat Id di lapangan terbuka menunjukkan keagungan Islam dan merayakan hari raya dengan suasana yang lebih meriah.

Kelima, mencerminkan kebersamaan dan persatuan. Lapangan terbuka menjadi tempat berkumpul yang luas, menciptakan suasana kebersamaan dan persatuan di antara umat Islam.

Kelima alasan tersebut menjadi pertimbangan PHBI Manggarai mengambil keputusan menggunakan Natas Labar Motang Rua Manggarai untuk perayaan Idul Adha.

Abdul Kariem juga menjelaskan, pemilihan tempat lapangan Natas Labar ini sudah melalui komunikasi dengan pemerintah daerah untuk mendapat izin dari Bupati Manggarai bapak Herybertus G.L. Nabit, SE, MA.

Sementara itu, Bupati Manggarai, Herybertus G.L. Nabit, mengatakan, lapangan Natas Labar merupakan tempat milik semua orang dan golongan. Dia merasa senang, lantaran umat muslim di Ruteng memanfaatkan lapangan natas labar untuk sholat Idul Adha.

“Dari awal, saya sudah sampaikan bahwa natas labar bukan milik kelompok orang, bukan milik golongan tertentu, melainkan milik semua golongan. Saya merasa senang lantaran umat muslim di Ruteng memanfaatkan Natas Labar untuk Sholat Eid Adha,” tutur Bupat dua periode itu.

Hery Nabit juga mengungkapkan kesatuan dan persatuan harus menjadi prioritas dalam kehidupan.
“Jauh di dalam hati, mulut boleh berkata lain. Tapi jauh di dalam hati, kesatuan itu pasti jadi dambahan. Karena itu saya minta kita semua mau memastikan satu hal: tetap berpegangan tangan pada saat sulit. Jangan lepas tangan, jangan. Pegang terus. Hati boleh omong lain, tapi tangan berpegang. Supaya segera setelah badai lewat, kita tetap jadi satu,” ungkap Hary, dan mengucapkan lima terima kasih kepada PHBI Kabupaten Manggarai, khususnya di Ruteng dan sekitarnya.

Pantauan media ini, akses jalan sekitar area Natas Labar Motang Rua pun ditutup sementara selama pelaksanaan ibadah ini. (berno)