Gubernur NTT Bentuk Tim Investigasi Dalami Dugaan Keracunan MBG Siswa SMPN 8 Kupang

oleh -451 Dilihat

Gubernur NTT Melki Laka Lena.

KUPANG, mediantt.com – Ratusan siswa-siswi SMP Negeri 8 Kota Kupang mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG) yang dibagikan di sekolah pada Senin pagi (21/7). Para siswa mendadak mengeluh pusing, mual, dan muntah, hingga akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit SK Lerik, RS Siloam dan RS Mamami.

Gubernur NTT, Melki Laka Lena pun bertindak cepat. Dia memerintahkan untuk memulihkan kesehatan para siswa yang diduga keracunan MBG itu.

Dalam voicenote-nya kepada wartawan, Senin (21/7), Gubernur Melki mengatakan, saat ini Dinas Kesehatan Provinsi dan Kota Kupang bersama Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah membentuk tim gabungan untuk melakukan investigasi menyeluruh terkait peristiwa tersebut.

“Kami sudah menurunkan tim untuk mempelajari secara detail apa yang menjadi sebab akibat dari peristiwa ini. Pemerintah provinsi akan membantu dan mendukung Pemkot Kupang, khususnya Dinas Kesehatan, untuk melakukan surveilans epidemiologi guna mencari tahu apakah dugaan keracunan MBG ini benar atau ada kejadian lain. Kalau dugaan ini benar, tentu masih dicek lebih lanjut,” ujar Gubernur Melki.

Wakil Ketua Umum DPP Golkar ini menegaskan, proses investigasi masih berlangsung dan belum dapat disimpulkan apakah benar makanan yang dikonsumsi siswa tersebut mengandung zat berbahaya, seperti dugaan campuran bahan kimia.

“Apakah dugaan ini benar, ataukah ada peristiwa lain yang menyertainya, misalnya dalam konteks bagaimana makanan itu diolah atau disajikan, ini masih dalam tahap dugaan. Karena itu kita perlu pembuktian ilmiah yang akurat,” tegasnya.

Saat ini, sebagian besar siswa yang sempat dirawat telah dipulangkan ke rumah masing-masing, sementara sekitar 10 orang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit. Gubernur juga menyatakan bahwa kondisi mereka terus dipantau dan secara umum mulai membaik.

Sementara itu, BPOM dan instansi terkait masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan yang dikonsumsi para siswa. Gubernur juga mengatakan, besok uji kimia sudah bisa diketahui publik. Sementara hasil uji mikroskopik, butuh tujuh hari lagi baru diketahui hasilnya.

“Penelitian ini masih berjalan. Hasil dari BPOM akan disampaikan setelah proses laboratorium selesai. Ini penting agar kita bisa mengambil langkah yang tepat berdasarkan data yang valid,” tegas Melki.

Gubernur Melki mengimbau semua pihak, baik sekolah, guru, orang tua, maupun penyedia makanan, untuk lebih berhati-hati dalam menjaga kebersihan dan keamanan pangan, terutama bagi anak-anak sekolah.

“Kita semua perlu lebih mawas diri. Pastikan makanan yang disajikan benar-benar aman, dari dapur sampai ke tangan anak-anak kita. Pemerintah akan terus mengawal kasus ini dan menyampaikan hasilnya secara terbuka kepada publik,” katanya. (jdz)