Gubernur Melki foto bersama ketua dan anggota DPRD NTT usai menghadiri rapat paripurna DPRD NTT, Senin (5/5/2025).
KUPANG, mediantt.com – Spekulasi publik soal kapan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank NTT, akhirnya terjawab. Gubernur NTT Melki Laka Lena selaku pemegang saham pengendali (PSP,), memastikan bahwa RUPS bakal digelar pada 14 Mei 2025.
Karena itu, pihaknya telah membuka pendaftaran bagi siap saja untuk mencalonkan diri sebagai direksi dan komisaris dari bank bermoto Melayani Lebih Sungguh itu.
Kepada Wartawan di DPRD NTT, Senin (5/5/2025), Gubernur Melki mengatakan, RUPS Bank NTT akan dipaksanakan pada tanggal 14 Mei 2025.
“(RUPS) rencananya tanggal 14 Mei. Kita membuka kesempatan bagi siapa saja bagi anak-anak NTT maupun dari luar NTT untuk silahkan mendaftar sebagai calon komisaris dan calon direksi,” kata Gubernur Melki.
Menurut dia, dalam RUPS tersebut akan dibicarakan terkait lowongan jabatan untuk direksi dan komisaris Bank NTT.
“Kita membuka kesempatan seluas-luasnya bagi siapa saja yang ingin menjadi Direksi dan Komisaris Bank NTT. Asalkan, memenuhi syarat dan kualifikasi,” katanya.
Dia juga menjelaskan, pendaftaran direksi dan komisaris Bank NTT sudah dibuka untuk umum sampai tanggal 7 Mei 2025. “Kita perpanjang pendaftaran sampai tanggal 7 Mei 2025,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi II DPR RI di Senayan, Selasa (29/4/2025), Gubernur Melki Laka Lena menyoroti kinerja lima Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi NTT yang dinilainya belum optimal dalam memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah.
Dia mencontohkan Bank NTT yang memiliki aset sebesar Rp16 triliun namun memberikan dividen yang tergolong kecil.
“Dividen yang bisa dikasih, saya lihat kecil, karena memang tadi seperti teman-teman bupati sampaikan, mengakomodasi tim sukses dalam berbagai hal termasuk urusan BUMD seperti Bank NTT,” ujarnya.
Sebagai solusi, Gubernur Melki bersama para bupati dan Walikota Kupang telah sepakat untuk menyerahkan pengelolaan Bank NTT kepada kalangan profesional di bidang perbankan dan ekonomi.
Dia menegaskan, pendekatan profesional diharapkan mampu meningkatkan kinerja dan kontribusi Bank NTT bagi pembangunan daerah. “Lebih baik kita kasi kepada perbankan dan ekonom saja yang urus Bank NTT, nanti kami ambil di deviden,” tegasnya.
Gubernur NTT juga mengatakan bahwa pihaknya segera menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank NTT untuk memastikan pengelolaan yang lebih baik dan transparan.
Dia pun optimistis, jika dikelola secara profesional, Bank NTT dapat tumbuh dan berkembang seperti Bank Pembangunan Daerah (BPD) lain di Indonesia. (ab/kn/jdz)