Gubernur NTT Melki Laka Lena ketika meninjau Bendungan Temef, Jumat (28/3).
TEMEF, mediantt.com – Safari bertajuk kunjungan kerja Gubernur NTT, Melki Laka Lena, tiba juga di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Jumat (28/3). Di Bumi Cendana itu, Gubernur meninjau Bendungan Temef, SMAN 1 Mollo Selatan dan Puskesmas Kota Soe.
Di Bendungan Temef, Gubernur Melki meminta Pemkab TTS untuk lebih mengoptimalkan bendungan itu dalam mensupport swasembada pangan, dan dikembangkan sebagai objek atau destinasi wisata edukasi.
Dilaporkan, tiba di lokasi Bendungan Temef, Gubernur NTT beserta rombongan langsung disambut oleh Bupati TTS, Eduard Markus Lioe dan Wakil Bupati TTS, Johny Army Konay, Unsur Forkopimda, Kepala Satuan Kerja (Satker) Bendungan I BWS NT II Frengky Welkis. Gubernur NTT serta rombongan diterima secara adat Natoni oleh para tetua adat setempat.
Sebelum melihat langsung lokasi Bendungan, Gubernur NTT Melki Laka Lena terlebih dahulu mendengar penjelasan terkait bendungan Temef dari Frengky Welkis di dalam gedung kantor.
Setelah itu, Gubernur NTT didampingi oleh Bupati dan Wakil Bupati TTS menuju ke lokasi bendungan untuk melihat langsung debit air yang pada kondisi sekarang tertampung penuh pada bendungan yang telah diresmikan oleh Presiden RI periode sebelumnya Joko Widodo.
Bendungan yang dibangun PT Waskita Karya itu, mencakup tiga desa di dua kecamatan, yakni Desa Oenino dengan Desa Pane Utara, Kecamatan Oenino, serta Desa Konbaki, Kecamatan Polen, dengan panjang puncaknya mencapai 535 meter dan tinggi 54,35 meter. Bendungan Temef memiliki luas genangan 297,78 hektare, dan dapat menampung air hingga 45,78 juta meter kubik.
Gubernur mengatakan, Bendungan Temef harus dimanfaatkan secara optimal untuk masyarakat sekitar khususnya untuk mensupport swasembada pangan, juga dikembangkan sebagai objek atau destinasi wisata edukasi.
“Pembangunan Bendungan Temef juga harus dimaksimalkan dengan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar ini dapat bermanfaat optimal karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani, sehingga dapat mendukung swasembada pangan di NTT yang oleh Menteri Pertanian, daerah kita dijadikan salah satu basis dari swasembada pangan. Karena sektor pertanian merupakan salah satu potensi yang harus kita optimalkan di daerah kita,” tegas Melki Laka Lena.
Menurut dia, selain untuk pertanian juga harus memanfaatkan keberadaan bendungan ini sebagai objek pariwisata dan juga pengembangan pembangkit listrik tenaga air (PLTA). “Jika ini berjalan baik, tentu sektor UMKM masyarakat sekitar juga akan bergerak. Dan kita harus persiapan dari sekarang, sehingga tamu-tamu yang datang bisa menikmati keindahan pemandangan dari Bendungan Temef dan ada perputaran ekonomi yang terjadi di sini,” kata Melki.
Kunjungi SMAN 1 Mollo Selatan
Dari Bendungan Temef, Gubernur NTT beserta rombongan bergeser ke SMAN 1 Mollo Selatan untuk bertatap muka dengan Kepala Sekolah SMA/SMK se-kabupaten TTS.
Dalam tatap muka itu, Gubernur NTT menginformasikan juga Program Pendampingan Siswa untuk menghadapi seleksi masuk perguruan tinggi melalui jalur UTBK, TNI/Polri, dan Sekolah Kedinasan Tahun 2025 yang dilaunching, pada Kamis (27/3/2025), di SMAN 3 Kupang agar dijadikan pedoman oleh sekolah SMA/SMK se-Kabupaten TTS.
“Melalui program pendampingan yang kami luncurkan kemarin di SMAN 3 Kupang beberapa waktu lalu, kami harapkan sekolah-sekolah di TTS juga mengimplementasikannya. Karena pendidikan tinggi merupakan langkah penting bagi generasi muda di NTT untuk bersaing di masa depan, jadi anak-anak kita harus dipersiapkan dengan baik oleh kolaborasi dari para Kepala Sekolah, Guru dan Orang Tua murid,” jelas Gubernur NTT.
Gubernur NTT juga menginstruksikan bupati bersama kepala dinas terkait dan jajaran untuk mengembangkan sekolah berbasis potensi unggulan daerah sekitar.
“Pak Bupati juga dengan jajaran terkait untuk bisa kembangkan dan perkuat sekolah-sekolah di TTS sesuai dengan potensi yang ada disini. Sehingga kita juga punya tenaga-tenaga yang ahli dan paham sesuai potensi yang kita miliki. Kalau daerah yang punya potensi garam, ya kita dorong sekolah untuk bergerak khusus di sektor tersebut, begitu juga dengan potensi rumput laut, pertanian, peternakan, perikanan. Harus kita perkuat disitu,” terang Politisi Golkar ini.
Gubernur juga menginformasikan bahwa Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) sebelumnya telah melakukan penandatanganan kerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah(Kemendikdasmen) soal peningkatan kualitas pekerja migran Indonesia. Oleh karenanya Pemda TTS harus mempersiapkan dengan matang karena TTS merupakan salah satu daerah yang memiliki prevalensi tinggi warganya yang bekerja di luar negeri.
“Nanti ada sekolah yang pendidikannya sampai 4 tahun. Masa studinya akan lebih lama dari SMK pada umumnya. Ini sedang didesain oleh kementerian terkait. Ini memang secara khusus disiapkan agar para siswa siap bekerja di luar negeri dengan keterampilan (skill) masing-masing. Terlebih TTS merupakan salah satu kantong pekerja migran dari Indonesia. Jadi ini upaya kita agar meminimalisir adanya pekerja-pekerja migran ilegal yang diatur oleh para calo-calo yang tidak bertanggung jawab. Sehingga harus kita atur lewat prosedur yang legal demi keamanan kita bersama,” papar Melki Laka Lena.
Sementara itu, Bupati TTS, Eduard Markus Lioe dalam sekapur sirihnya mengucapkan terima kasih dan selamat datang kepada Gubernur NTT bersama rombongan di TTS.
“Ini adalah kehormatan besar bagi kami di TTS khususnya keluarga besar SMA Negeri 1 Mollo Selatan juga para Kepala SMA/SMK di-TTS, atas kehadiran bapak Gubernur NTT dan rombongan. Kami mengucapkan terima kasih atas waktu dan kesempatannya sehingga Bapak berkenan mengunjungi sekolah ini,” ujar Bupati TTS.
Tinjau Lokasi Pembangunan SMA Unggulan Garuda
Kemudian Gubernur NTT juga bersama rombongan meninjau lokasi yang akan dibangun SMA Unggulan Garuda di kawasan Civic Center.
Dengan luas lokasi kurang lebih sekitar 20 hektare, sekolah unggulan ini akan dibangun di TTS dan diharapkan menjadi salah satu pusat pendidikan unggulan dan berkualitas di NTT khususnya di TTS.
Gubernur Melki juga menegaskan bahwa lahan tersebut akan segera diproses legalitas sertifitaknya oleh Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kabupaten TTS. Dia pun telah melakukan koordinasi dengan kementerian terkait di pusat untuk segera mempercepat realisasi pembangunan sekolah unggulan tersebut.
“ATR/BPN TTS sudah jamin untuk siap sertifikatkan lokasi ini. Dan saya tadi langsung hubungi Wamen Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Ibu Stella. Saya sampaikan lahan kita ini sudah disiapkan Pemkab TTS. Jika berjalan lancar, maka akan segera dibangun,” ucap Melki.
Dia menambahkan, (nanti) dekat lokasi itu juga akan dibangun Sekolah Rakyat oleh Kemensos RI. Sekolah Rakyat ini memiliki asrama untuk para siswanya. Dan akan diprioritaskan untuk anak-anak yang masuk kategori miskin, mulai dari SD, SMP, SMA. Ini menjadi upaya pemerintah pusat dan daerah untuk bisa memutus mata rantai kemiskinan sehingga lingkaran kemiskinan di NTT ke depan bisa kita putus.
Tinjau Puskesmas Kota Soe
Gubernur NTT serta rombongan lalu menuju titik terakhir di Kabupaten TTS, yakni menuju Puskesmas Kota Soe. Tinjauan itu dilakukan guna memastikan pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi warga yang berulang tahun dari bulan Februari berjalan baik dan lancar.
Gubernur NTT menjelaskan, program CKG merupakan salah satu inisiatif unggulan Presiden Prabowo Subianto. Program yang diluncurkan pada 10 Februari 2025 ini, jelas Melki, menyasar seluruh masyarakat Indonesia, mulai dari bayi, anak, dewasa, hingga lansia.
“Ini merupakan hadiah dari Presiden Prabowo kepada masyarakat dalam bidang kesehatan. Masyarakat TTS harus manfaatkan baik-baik program ini. Saya mengapresiasi jajaran tenaga kesehatan Puskesmas Kota Soe yang tetap semangat memberikan pelayanan terbaik bagi warga masyarakat. Namun kita harus tetap menjaga kesehatan dengan menjaga pola makan yang baik juga ya,” jelas Gubernur Melki Laka Lena. (raditia/jdz)