BORONG – Goresan pena tajam selama kurang lebih 32 tahun oleh Frans Sarong selama menjadi jurnalis Kompas, mampu mengangkat harkat dan martabat Manggarai Timur (Matim) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Selama itu, Sarong mengabdi sungguh dan total untuk menjadi jurnalis terbaik di Media Kompas yang dididik dan diasuh oleh pemilik media itu, Jakob Oetama.
Dalam berbagai hasil liputannya selalu mengangkat hal-hal yang dilupakan di seluruh Manggarai Timur dan Nusa Tenggara Timur.
Dia meracik informasi dari berbagai sudut kampung dan pelosok-pelosok Flores, Manggarai Timur dan Nusa Tenggara Timur dengan apik dan menggugah nurani pembaca di seluruh Indonesia.
Orang luar mengenal Manggarai Timur dan Nusa Tenggara Timur lewat tulisan Frans Sarong. Salah satu cara untuk memperkenalkan potensi sumber daya alam di Manggarai Timur dan Nusa Tenggara Timur lewat publikasi media Kompas bahkan masalah ketertinggalan dan kemiskinan dikemasnya dengan bahasa-bahasa humanis.
Dari sekian banyak tulisannya di Media Kompas, salah satu yang mengangkat Manggarai Timur adalah Kopi Colol. Berkat artikelnya tentang kopi colol, Manggarai Timur mampu meraih prestasi yang gemilang. Kopi colol meraih juara satu dalam festival kopi yang diselenggarakan oleh pegiat kopi Indonesia.
“Pena tajam seorang jurnalis mampu mengangkat prestasi daerah Manggarai Timur yang sebelumnya belum dikenal luas di seluruh Indonesia. Itulah kerja jurnalis yang banyak mendengar suara rakyat dengan berbagai keunggulan-keunggulan daerah Manggarai Timur,” demikian diakui Lasarus Santur, Ketua Tim Keluarga Pasangan Sarong-Kasmir dalam berbagai kesempatan Lejhong di seluruh Kampung di Manggarai Timur.
Santur menjelaskan, seorang jurnalis mengangkat masalah-masalah sosial dan mengangkat potensi daerah Manggarai Timur dengan jujur dipadukan dengan fakta-fakta dan data yang akurat yang dialami rakyat juga potensi sumber daya alam yang mampu membawa perubahan.
Seorang jurnalis bekerja diam tetapi penanya mampu menggugah pembaca di seluruh Indonesia dan dunia internasional. Bahkan hasil liputannya dijadikan bahan penelitian dari berbagai Universitas di Indonesia dan luar negeri. Orang luar negeri mengetahui potensi kopi colol berkat tulisan yang diangkat Frans Sarong.
Santur mengakui bahwa Frans Sarong sudah berbuat banyak untuk rakyat Manggarai Timur selama menjadi jurnalis Kompas. Setelah mengabdi dengan total di media Kompas selama kurang lebih 32 tahun, kini di masa pensiunnya maju untuk Manggarai Timur yang lebih baik. Frans Sarong adalah figur tepat untuk membawa perubahan.
“Frans Sarong sudah selesai dengan dirinya. Kini dia sepenuh hati dan total mengabdi untuk Manggarai Timur dengan maju sebagai Bakal Calon Bupati Manggarai Timur. Partai Golkar sebelum menentukan keputusannya untuk menentukan figur-figur yang maju sebagai bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Timur, terlebih dahulu Partai Golkar melakukan survei dan mengetahui rekam jejak bakal calon tersebut. Ada begitu banyak figur yang melamar ke Partai Golkar selama proses itu berlangsung. Akhirnya Partai Golkar jatuh hati pada figur Frans Sarong yang bersih dan jujur karena rekam jejak serta pengalamannnya yang sangat luas juga berlatarbelakang seorang jurnalis yang hebat. Frans Sarong sudah banyak berbuat untuk kemajuan Manggarai Timur dan NTT lewat ketajaman penannya,” beber dia kepada Tim Media Sarong-Kasmir, Minggu (4/2/2018).
Selain itu, Bakal Calon Wakil Bupati Manggarai Timur, Kasmir Don, lanjut Santur, rekam jejak karier politiknya diakui oleh Partai Gerindra. Partai Gerindra mengakui kehebatan dan pengalaman politik di lembaga legislatif.
Kasmir Don sudah dua periode duduk di DPRD. Pertama sebagai anggota DPRD di Manggarai sebelum mekar Kabupaten Manggarai Timur. Kedua sebagai anggota DPRD Manggarai Timur saat ini.
Selama duduk di lembaga itu, Kasmir Don dipercayakan sebagai anggota dan Ketua Komisi B. Komisi ini yang mengelola keuangan daerah. Dia mengetahui benar APBD Manggarai Timur. Jadi pasangan Bakal Calon dan Wakil Bupati Manggarai Timur memiliki pengalaman dalam membangun dan merubah Manggarai Timur.
Untuk itu, dalam himpitan waktu pendaftaran mampu menggugah pimpinan pusat Partai Golkar dan Gerindra untuk menentukan pilihan berkoalisi mengusung pasangan ini untuk maju pada pemilihan umum kepala daerah di Manggarai Timur 2018.
Ketua Tim Pemenangan Sarong-Kasmir, John Nahas kepada Tim Media Sarong-Kasmir menjelaskan, Partai Golkar dan Gerindra sudah sepakat mengusung dua figur ini karena kepribadian dan memiliki hati untuk membangun Manggarai Timur lima tahun ke depan.
“Partai Golkar dan Gerindra jatuh hati pada dua figur ini yang memiliki rekam jejak yang bersih dan jujur juga pengalaman karier politik yang ada pada figur ini. Perpaduan antara seorang jurnalis dan anggota DPRD di Manggarai dan Manggarai Timur,” tegasnya.
Sambut dengan Sirih Pinang
Warga di seluruh kampung di Manggarai Timur memiliki kebiasaan dan tradisi dalam hal menyambut tamu.
Pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Timur, Sarong-Kasmir selalu disambut sirih pinang oleh kaum perempuan. Pasangan ini sangat mencintai budaya Manggarai Timur. Buktinya, setiap kali disambut sirih pinang, keduanya makan sirih pinang. Kedua figur ini tidak lupa dengan adat istiadat yang ada di kampung-kampung di seluruh Manggarai Timur.
Rofina Anu, seorang perempuan Kampung Purak, Desa Ngampang Mas, Kecamatan Borong, menyambut bakal calon Bupati dan Wakil bupati Manggarai Timur dengan sirih pinang.
“Kami selalu menyambut tamu dengan kebiasaan yang diwariskan nenek moyang dengan makan sirih pinang,” jelasnya.
Wajib Sepa
Frans Sarong-Kasmir Don jelajahi dari lorong-lorong, tebing-tebing dan gunung dan lembah-lembah di Manggarai Timur wajib sepa yang disuguhkan oleh warga Manggarai Timur.
“Kami sangat menghargai budaya dan kebiasaan adat istiadat di seluruh Manggarai Timur. Kami lahir dari budaya dan adat istiadat di Manggarai Timur. Kami anak adat dan budaya Manggarai Timur,” jelasnya.
Benediktus Petu, Warga Desa Ngampang Mas menjelaskan, aset pariwisata di Manggarai Timur sangat banyak. Salah satunya adalah Danau Ranamasak. Namun, akses jalan ke obyek wisata itu masih minim perhatian.
“Kami dengar dan baca bahwa APBD Manggarai Timur 2018 Rp 1,1 triliun. Namun, akses jalan ke obyek wisata masih minim perhatian. Kami ingin pasangan Frans Sarong dan Kasmirr Don yang maju pada pemilihan umum kepala daerah Manggarai Timur mampu memperhatikan ini,” ajaknya. (tim media)