Fokus ke Budaya Baca dan Tulis, Gubernur Melki Terapkan Jam Belajar Siswa di Rumah

oleh -282 Dilihat

Gubernur Melki ketika membuka salah satu kegiatan belum lama ini.

KUPANG, mediantt.com – Gubernur NTT, Melki Laka Lena, memperkenalkan kebijakan baru tentang penerapan jam belajar anak di rumah sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan budaya baca tulis di kalangan pelajar. Kebijakan ini mendorong keluarga dan masyarakat ikut berperan aktif membangun lingkungan belajar yang kondusif di luar sekolah.

Menurut Gubernur Melki, peningkatan mutu pendidikan tidak cukup hanya di ruang kelas. Anak-anak perlu dibiasakan untuk membaca, menulis, dan berdiskusi di rumah bersama orang tua. Karena itu, pemerintah provinsi akan bekerja sama dengan kabupaten/kota, sekolah, dan lembaga masyarakat untuk memastikan kebijakan jam belajar rumah ini berjalan efektif dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

Kepada wartawan, Rabu (15/10), Gubernur Melki menjelaskan, regulasi soal jam belajar ini sedang dikaji dan penyesuaian regulasi lebih komprehensif terhadap berbagai faktor pengungkit kualitas belajar anak untuk diatur dan ditata bersama.

Menurut dia, regulasi ini dimaksudkan untuk mengatur peningkatan kualitas pendidikan, dengan cara;

Pertama, memperkuat peran keluarga. Artinya, “Kita dorong jam belajar masyarakat juga, sekaligus jam bersama keluarga seperti makan bersama dan jam ibadah setiap hari Senin sampai Jumat jam 17.30 – 19.00 Wita, dan Minggu 17.30 – 19.00, kecuali hari Sabtu,” jelas Melki.

Bagi dia, membangun kualitas pendidikan melalui budaya baca tulis dan hitung mulai dari rumah, juga membangun kualitas keluarga sebagai tiang pendidikan utama anak-anak dan bangun kedekatan keluarga bersama Tuhan.

Kedua, Memperkuat peran sekolah dengan guru berkualitas, sarana prasarana yang memadai, buku pelajaran yang bagus dan metode pengajaran yang edukatif menggairahkan. Artinya, menurut dia, pelatihan untuk memperkuat kapasitas guru dan kemampuan transfer ilmu pengetahuan – tekonologi – katakter dan moral. Selain itu, kemampuan kewirausahaan pun terus ditingkatkan bagi semua guru. Yang tentu saja dibarengi peningkatan berbagai kebutuhan pembelajaran seperti buku dan lainnya.

Ketiga, Memperkuat peran masyarakat melalui tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, perempuan, pengusaha dan tokoh berpengaruh lainnya. “Lingkungan masyarakat perlu diajak memberi dukungan peningkatan kualitas pendidikan peserta didik sesuai kebutuhan akademik, moral karakter, dan kewirausahaan dengan peran para tokoh masyarakat. Jadi, regulasi diatur dengan baik untuk peran tokoh masyarakat dari berbagai latar belakang ditata dengan baik”.

Gubernur Melki menambahkan, semua upaya di atas masih dibahas lebih lanjut oleh tim di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, bersama OPD terkait juga para mitra terkait sebelum menjadi regulasi yang diterapkan demi peningkatan kualitas pendidikan di NTT. (jdz)