Fary Francis ‘Tolak’ Pembangunan Jembatan Pal Merah

oleh -15 Dilihat

Kupang,mediantt.com – Hasrat besar Gubernur NTT Drs Frans Lebu Raya untuk membangun jembatan Pal Merah, yang menghubungkan Flores Timur dan Adonara, tampaknya bisa batal, Sebab, masih ada pro kontra dan penolakan. Salah satunya dari Ketua Komisi V DPR.RI, Fary Francis. Ia dengan halus ‘menolak’ pembangunan jembatan pal merah itu.

“Pembangunan jembatan tersebut tidak semudah membalik telapak tangan dan jembatan pal merah bisa dilakukan bila mendapat bantuan dana dari pihak luar.Tidak bisa bangun secepatnya kecuali ada dana yang turun dari langit,“ kata Fary Francis kepada temui wartawan di sela perayaan hari Bhakti PU di halaman Kantor Dinas PU NTT, Kamis, (3/12/2015).

Menurut Fary, untuk membangun jembatan dengan dana yang besar, perlu rancangan yang matang. Untuk itu, dia meminta pemerintah provinsi NTT untuk merancang dan mengusahakan dana pembangunan jembtan itu,”Silahkan pemda merancang dan mencari dari mana dana itu di ambil,” tegasnya.

Jika membangun jembatan pal merah dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), lanjut dia, Pemprov NTT harus benar-benar menguasai aturan terkait pengusulan dana. Pasalnya, untuk mendapatkan dana APBN banyak indikator-indikator yang dipakai.

Fary kembali menegaskan, pembangunan jembatan Pal merah tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat karena banyak hal yang harus dilihat. Ia mencontohkan, pada pembangunan jembatan Suramadu memakan waktu kurang lebih 40 tahun, sedangkan jembatan Selat Sunda belum juga direalisasikan padahal usulan jembatan tersebut sejak zaman orde baru.

“Kemarin kan saya sudah bilang kalau ada perencanaan ya kita lihat jembatan Suramadu saja 40 tahun baru dibangun,” tegasnya.

Ia juga menegaskan, sebagai anggota DPR.RI daerah pemilihan (Dapil) Provinsi NTT dirinya akan memperjuangkan alokasi dana yang sepantasnya untuk pembangunan jalan.

Ia juga membantah pernyataan Kepala Dinas (Kadis) PU Andre Koreh yang menyatakan kalau berkurangnya alokasi DAK dari pusat ke NTT karena anggota legistaif asal NTT tidak memperjuangkan di pusat.

“Saya perlu klarifikasi pernyataan kadis PU, kami itu berjuang tahun 2015 saja bina marga kami berikan Rp 1,8 triliuan dan sekitar Rp 900 miliar untuk pembangunan jalan daerah. Jadi kadis jangan bicara begitu,” tegasnya. (*/jdz)

Foto : Ketua Komisi V DPR.RI, Fary Francis