Frans Sarong
KUPANG, mediantt.com – Gerilya gelap oknum yang mengatasnamakan Melki-Johni, terus mendapat kritik dan kexaman. Setelah Wagub Johni Asadoma minta publik untuk tidak percaya oknum tersebut, mantan Ketua Tim Pemenangan Melki-Johni, Frans Sarong, dengan tegas mengingatkan penumpang gelap itu untuk berhenti (setop) membawa-bawa nama Melki-Johni untuk kepentingan diri dan kelompok.
“Terima kasih khusus kepada Pak Melki dan Pak Johni atas penegasan sebagaimana seru terpulbikasikan pagi hari ini soal oknum-oknum yang bertindak atas nama Melki-Johni,” kata Frans Sarong kepada wartawan, Selasa (14/1).
Seperti diberitakan, Wagub Johni Asadoma tegas meminta publik NTT agar tidak gampang memercayai pihak pihak tertentu yang mengklaim diri dari tim sukses atau mengatasnamakan Melki – Johni, lalu menjanjikan jabatan, proyek atau lainnya, termasuk meminta sumbangan dari berbagai pihak.
“Penegasan ini penting untuk menghentikan berlanjutnya aksi negatif sejumlah pihak yang tiba tiba jadi “SAHABAT (dadakan) MELKI – JOHNI”, penumpang gelap, atau sejumlah sosok yang lincah, terampil bahkan jago menumpang panggung!” tegas Wakil Ketua Golkar NTT ini, mengingatkan.
Sebelumnya, Wagub Johni Asadoma meminta masyarakat tidak mudah percaya terhadap pihak-pihak yang menjanjikan jabatan, mutasi, atau keuntungan lain dengan imbalan tertentu.
“Masa transisi antara pemerintahan lama dan baru sering dimanfaatkan oleh oknum-oknum untuk mencari keuntungan pribadi. Mereka mengaku sebagai bagian dari tim sukses, keluarga, atau orang dekat Melki-Johni untuk memberikan janji-janji surga, tapi dengan syarat tertentu,” tegas mantan Kapolda NTT ini.
Johni mengaku telah menerima sejumlah laporan terkait modus ini. Para oknum tersebut menawarkan kemudahan promosi jabatan atau mutasi dengan imbalan uang, sambil mengklaim bahwa mereka adalah orang dekat gubernur terpilih.
“Mereka bilang, ‘Saya dari tim sukses Melki-Johni, kita bisa atur semuanya asalkan ada imbalan’. Hal seperti ini sangat meresahkan dan merugikan masyarakat,” tegasnya.
Johni dengan tegas menyatakan pasangan Melki-Johni tidak pernah mendelegasikan kewenangan kepada siapapun untuk memberikan janji atau peluang dengan syarat tertentu.
“Jika ada yang datang mengatasnamakan kami, jangan percaya. Kami tidak pernah melakukan hal-hal seperti itu. Semua proses akan dilakukan secara transparan dengan mengutamakan kompetensi, profesionalisme, dan integritas,” imbuhnya.
Johni menegaskan, pemerintahan baru Melki-Johni berkomitmen menciptakan lingkungan kerja yang sehat, kompetitif, dan profesional demi kemajuan NTT. Promosi jabatan dan kenaikan pangkat akan dilakukan secara objektif, tanpa intervensi pihak luar.
“Kami ingin mencari orang-orang terbaik untuk duduk dalam pemerintahan, bukan karena kedekatan, tapi berdasarkan kemampuan dan integritas,” tandasnya. (jdz)