Disambut Demo Tolak Geotermal, Gubernur Melki Tetap Berdialog Dengan Warga Poco Leok

oleh -1644 Dilihat

Gubernur Melki sedang berdialog dengan warga Poco Leok.

RUTENG, mediantt.com – Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, di sela-sela kunjungan kerjanya ke Kabupaten Manggarai, pada Rabu (16/7/2025), berkesempatan mengunjungi warga Desa Lungar, Poco Leok, untuk berdialog dengan masyarakat terkait pelaksanaan proyek Geotermal di wilayah ini.

Turut hadir mendampingi Gubernur Pimpinan Perangkat Daerah Provinsi NTT, Kapolres Manggarai, AKBP Hendry Syaputra dan Komandan Kodim 1621/Manggarai, Letkol Inf. Budiman Manurung.

Kedatangan Gubernur bersama rombongan ini diterima dengan aksi unjuk rasa penolakan proyek Geotermal oleh masyarakat Desa Lungar, Poco Leok di gerbang kampung.

Kepada warga Desa Lungar, Gubernur Melki Laka Lena menegaskan bahwa kedatangannya ke wilayah ini adalah untuk berdialog dan mendengarkan secara langsung aspirasi masyarakat terkait pro kontra pelaksanaan proyek Geotermal di wilayah ini.

“Saya pastikan ini pertemuan pertama dan bukan yang terakhir dan saya harap kita bisa berdialog dengan baik untuk mencari titik temunya,” jelas Melki.

Terkait dengan aksi unjuk rasa yang dilakukan masyarakat, mantan Anggota DPR RI ini menyampaikan terima kasih dan menurutnya ini adalah bagian dari penghormatan masyarakat atas kunjungannya.

“Terima kasih untuk penyambutannya, saya lihat ini sebagai penghormatan terhadap saya,” ujarnya.

Di hadapan Gubernur NTT, dalam dialog di Aula Gereja Katolik Stasi Lungar, perwakilan warga Desa Lungar menyampaikan semua keluhan dan alasan terkait penolakan mereka atas kehadiran proyek Geotermal di wilayah tersebut.

Mama Merry, salah seorang perwakilan warga Desa Lungar, kepada Gubernur mengatakan, kehadiran proyek Geotermal ini tidak mendatangkan keuntungan bagi warga dan merusak tatanan adat masyarakat Poco Leok.

Menanggapi keluhan masyarakat Desa Lungar itu, Gubernur Melki menyatakan akan dilakukan dialog lebih lanjut untuk memastikan keberlanjutan proyek Geotermal ini.

Gubernur juga mengajak agar relasi persaudaraan di Poco Leok yang renggang selama ini kembali direkatkan sehingga tidak menimbulkan konflik di masyarakat.

“Geotermal itu tidak lebih hebat dari persaudaraan dan kekeluargaan. Jauh sebelum barang ini ada, kita adalah satu keluarga besar,” jelas Melki.

Kepada masyarakat Desa Lungar yang hadir, Gubernur menegaskan komitmen dan niat baik Pemerintah Provinsi NTT adalah untuk membangun wilayah ini tanpa harus mengorbankan masyarakat.

“Kalau kami punya niat jahat terhadap Poco Leok, kami tidak akan selamat keluar dari sini,” tegas Melki.

Dialog Dengan Masyarakat Wewo

Usai berdialog dengan masyarakat Desa Lungar, Gubernur dan rombongan juga mengunjungi masyarakat Desa Wewo, tempat Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu yang telah beroperasi selama 13 tahun.

Berbeda dengan Desa Lungar, masyarakat Desa Wewo menyambut hangat kedatangan Gubernur dan rombongan yang didampingi Bupati Manggarai, Herybertus G.L. Nabit.

Vinsen, salah seorang warga Desa Wewo mengaku bahwa pihaknya menyambut baik kehadiran proyek Geotermal di wilayah tersebut. Kepada Gubernur, dia meminta agar kehadiran proyek Geotermal ini harus memberikan dampak lebih bagi kehidupan masyarakat.

“Ketika proyek ini jalan, masyarakat di sekitar sini perlu diperhatikan. Infrastruktur jalan perlu juga diperhatikan. Semua ini untuk kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Senada dengan itu, Hendrikus Ampat, warga Desa Wewo menilai, kehadiran proyek Geotermal ini akan berdampak positif bagi masyarakat.

“Kita ini hidup berdampingan dengan proyek ini, tidak ada kendala. Hasil cengkeh terus terang saja tidak ada pengaruh, hasil sawah bagus-bagus saja. Tidak ada pengaruh dengan proyek ini,” ujarnya.

Menanggapi polemik pro kontra terkait proyek Geotermal ini, Gubernur mengatakan, proses ini akan bergerak maju dan dia meyakini akan ada titik temunya.

“Saya datang ke sini untuk mendengar langsung dan berdialog dengan kelompok yang di posisi apa saja, baik itu kelompok yang menolak, ada juga yang mendukung maupun kelompok yang netral,” ujar Melki.

Menutup pertemuan itu, Gubernur Melki mengajak masyarakat untuk terus berdialog dengan baik dan merapatkan kembali persaudaraan yang sempat renggang. Kehadirannya hari ini menjadi bukti komitmen Pemerintah Provinsi NTT dalam upaya membangun wilayah ini menjadi lebih baik.

“Saya bersyukur sekali karena kita punya ulumbu ini, sejak beroperasi di 2012 aman terkendali. Ulumbu ini adalah salah satu bagian dari bukti bahwa barang ini kalau kita kelola dengan benar akan jadi barang baik dan jadi berkat buat kita semua,” tegasnya. (baldus/jdz)