Melki Laka Lena pose bersama para tokoh adat usai peletakan batu pertama pembangunan RSP Solor.
LEWOHEDO, mediantt.com – Kerja nyata dan perjuangan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena, merata di seluruh NTT. Dia sukses membawa dana dari pusat untuk membangun sejumlah Rumah Sakit Pratama (RSP). Menariknya, cuma Kabupaten Flores Timur yang mendapat tiga RSP. Salah satunya ada di Pulau Solor dan mendapat pula tambahan dana untuk alat kesehatan (Alkes) dan sarana prasarana sebesar Rp 20 miliar.
Atas kerja nyata Melki Laka Lena itu, Rabu (41/7), masyarakat pulau Solor menyambut gembira kehadiran Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena. Di dermaga Podor, Desa Lewohedo, Kecamatan Solor Timur, warga berbaris rapih menyambut Melki Laka Lena dan Penjabat Bupati Flores Timur, Sulastri HA Rasyid dan rombongan. Sukacita dan kegembiraan warga Solor itu lantaran, kerinduan panjang selama bertahun tahun lamanya untuk mempunyai sebuah rumah sakit akhirnya terwujud.
Hari itu, Rabu (31/7), Melki Laka Lena dan Penjabat Bupati Flotim melakukan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Pratama Solor. Hadir dalam acara tersebut Anggota Fraksi Golkar DPRD NTT Robby Tulus Bapa dan Anggota DPRD Flores Timur Yosep Sani Betan, Ignas Uran, Adam Beda Sabon dan Adrianus Sintu Kelen, para Camat, Lurah dan Kepala Desa se Pulau Solor.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkadesi Laka Lena mengaku kagum dan berterima kasih kepada tokoh masyarakat dan tokoh adat Desa Lewohedo yang menghibahkan tanah seluas 3,5 hektare secara gratis. “Saya terharu dengan kerelaan orang tua tokoh adat dan tokoh masyarakat yang dengan sukarela memberikan tanah seluas ini untuk pembangunan Rumah Sakit Pratama,” sebut Melki Laka Lena.
Menurut dia, kebesaran jiwa para tokoh adat dan masyarakat ini sebagai bentuk kerjasama masyarakat dan pemerintah demi pelayanan kesehatan yang prima, berkualitas bagi masyarakat Flores Timur khususnya di Pulau Solor.
“Nanti ada alat kesehatan Rp15 miliar dan sarana prasarana Rp 5 miliar termasuk tenaga kesehatan. Jadi cuma di Flores ada tiga pulau ada tiga rumah sakit pemerintah,” kata Melki Laka Lena.
Penjabat Bupati Flores Timur, Sulastri HA Rasyid juga menyampaikan apresiasinya bagi para tokoh masyarakat yang menghibahkan tanahnya. “Terima kasih kepada orang tua, tuan (pemilik) tanah yang menyerahkan 3,5 hektare lahan buat pemerintah. Kita berharap bukan saja ada bangunan tetapi juga tim medisnya. Kita berupaya membuka lowongan kerja bagi tiga rumah sakit di sini (Flores Timur). Jika dibutuhkan dokter spesialis saya siap tandatangani pendidikan dokter,” kata Sulastri.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur, dr. Ogie Silimalar menyebut pembangunan RSP Solor dengan lahan sebesar 3,5 hektare ini merupakan bentuk kerja sama yang baik dengan pemerintah dan masyarakat karena tanpa sepeser pun.
“Terima kasih kepada orang tua, masyarakat Lewohedo, yang sudah menyerahkan lahan 3,5 hektare untuk pembangunan rumah sakit Pratama Solor tanpa sepeser pun,” kata dr. Ogie.
Untuk diketahui, pembangunan rumah sakit pratama berdasarkan nomor kontrak:04/JK.Konst.RS. Pratama Solor/PPK. Dinkes/VII/2024 dengan nilai kontrak 44.924.970.000 dengan masa pengerjaan 150 hari kalender.
Proyek pengerjaan RSP Solor ini dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT. Flamboyan Prima Konstruksi dengan Konsultan Perencana PT Spatium Artem Consultant serta Konsultan Pengawas CV Bayu Pratama Jo dan CV Mestika Perisai Engineering.
Kepala Desa Lewohedo, Andreas Koten mengatakan, penyerahan tanah 3,5 hektare kepada pemerintah dengan tujuan menjawabi kerinduan masyarakat seluruh Pulau Solor. “Selama ini kami di Pulau Solor ketika sakit harus rujuk ke rumah sakit menggunakan kapal laut ke daratan Flores di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka. Atau juga ke Maumere dan Kupang. Karena kondisi ekstrim kadang cuaca, gelombang laut sehingga menghambat pelayanan kesehatan. Ada juga pasien yang tidak tertolong dan harus meninggal dalam perjalanan,” kata Kades Andreas.
Sementara warga Lewohedo, Gerinus Geroda Koten (52) mengisahkan bahwa kadang situasi dan cuaca buruk sehingga dapat saja menghambat pelayanan kesehatan. “Ibu hamil kadang melahirkan dalam perjalanan atau meninggal dunia,” ujarnya.
Ditugaskan Jadi Cagub NTT
Di hadapan warga Solor, Melki Laka Lena juga mengatakan, Presiden terpilih yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowon Subianto dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menugaskan dirinya menjadi calon Gubernur NTT periode 2024-2029.
Kendati terpilih kembali menjadi anggota DPR RI periode 2024-2029, Melki Laka Lena harus menerima penugasan tersebut sebagai panggilan untuk melayani masyarakat NTT lebih konkrit lagi. “Meski saya terpilih kembali di dapil NTT II yang meliputi Timor, Sumba, Sabu dan Rote Ndao, tetapi setelah pileg saya mendapat tugas baru dari Pak Airlangga Hartarto dan Pak Prabowo Subianto untuk maju dalam pemilihan gubernur NTT nanti,” kata Melki Laka Lena ketika berbicara usai peletakan batu pertama Pembangunan Rumah Sakit Pratama Solor di Desa Lewohedo.
Menurut dia, karena harus maju menjadi cagub NTT maka ia harus mundur dari anggota DPR RI. “Yang pasti di 1 Oktober 2024 nanti, walaupun terpilih, saya tidak dilantik karena akan mempersiapkan diri untuk maju menjadi calon gubernur NTT,” katanya.
Dia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama secara baik sehingga Pembangunan Rumah Sakit Pratama Solor bisa dilaksanakan. “Terima kasih Ibu Sulastri dan sebelumnya Pak Doris Alexander Rihi, Penjabat Bupati Flotim dan jajaran yang sudah bekerja sama dengan Pak Melki Mekeng, lalau Pak Mekeng mengajak saya untuk terlibat di sini. Kemudian sahabat saya Pak Ahmad Yohan, orang Solor asli dan kami semua akan terus mengurus NTT, mengurus Flotim dan mengurus Solor dengan baik dalam tugas apapun yang Tuhan berikan. Kami akan bekerja dengan baik sesuai apa yang bapa ibu percayakan kepada kami,” kata Melki Laka Lena. (llt/jdz)

 
											



