Bupati TTU Bangun Patung Kristus Raja Tertinggi di Dunia

oleh -46 Dilihat

Kefamenanu, mediantt.com – Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes, S.Pt, memastikan akan membangun Patung Yesus Kristus setinggi 58 meter pada tahun 2017. Patung tertinggi di dunia ini sejatinya dibangun agar Bumi Biinmafo itu lebih dikenal di tingkat nasional dan dunia internasional. Apalagi, gagasan besar ini telah mendapat persetujuan dari DPRD TTU. Dan, pembangunan ini dilakukan secara bertahap atau sistem multiyears.

“Ide untuk membangun patung itu, karena saya ingin agar TTU bisa lebih dikenal luas hingga ke tingkat nasional maupun dunia. Patung yang nanti kita bangun itu lebih tinggi dari patung Kristus Raja di Brazil (38 meter), Timor Leste (27 meter) dan di Toraja (40 meter), karena memiliki tinggi 58 meter,” kata Raymundus kepada wartawan di Hotel Livero, Kefamenanu, Kamis (8/12),

Menurut Ray, alasan pihaknya memilih angka 58 (meter), karena bertepatan dengan berdirinya Kabupaten TTU pada tahun 1958. “Kabupaten TTU adalah salah satu kabupaten yang tidak dikenal oleh banyak orang. TTU dalam banyak kesempatan selalu tertinggal dari perhatian nasional, apalagi internasional. Kondisi ini membuat saya melahirkan pikiran untuk mendirikan sebuah taman doa dan patung yang tinggi ini, sehingga bisa dilirik oleh banyak pihak baik itu di tingkat nasional maupun internasional,” kata Ray

Selain itu, lanjut dia, lokasi taman patung Kristus Raja dan taman doa itu akan berdekatan dengan sebuah masjid, untuk menunjukkan ke publik bahwa TTU adalah daerah yang sangat toleran.

“Mengapa pembangunan patung harus di kilometer 4 dan berdekatan dengan masjid, karena saya ingin mau menggambarkan kepada masyarakat bahwa hidup berdampingan antara agama yang satu dengan lainnya sangat penting, dan itu adalah kebersamaan kita di Indonesia,” ucapnya.

Dana untuk pembangunan patung dan taman doa ini diambil dari APBD Kabupaten TTU dan mulai dikerjakan tahun 2017. Ia menargetkan, patung ini akan selesai pembangunannya pada 2019. Ia pun berharap agar patung Kristus Raja dan Taman Doa ini bisa bermanfaat buat masyarakat yang berada di sekitar lokasi itu.

Ia mengatakan lagi, akan ada kerja sama antara pemerintah daerah dengan pemilik tanah di sekitar taman doa dan patung Kristus Raja. Kerja sama ini dilakukan agar masyarakat memiliki tanggung jawab bersama soal pemeliharaan patung, pengelolaan parkir dan lainnya.

“Kerja sama ini menggunakan pola sharing. Jadi tanah akan tetap menjadi milik masyarakat setempat dan dibangun fasilitas oleh pemerintah daerah. Pungutannya akan dibagikan secara merata, dan akan kita buatkan kesepakatan antara pemerintah daerah dengan para pemilik tanah,” tegasnya, dan meminta para pemilik tanah agar jangan menjual tanah mereka dalam waktu dekat ini.

Sementara itu, Ketua DPRD TTU Frengky Saunoah mengatakan, pada prinsipnya DPRD dari sisi anggaran dan kebijakan tidak berkeberatan, karena pihaknya sudah melakukan sejumlah persiapan untuk membantu pemerintah merealisasikan rencana ini.

Frengky menjelaskan, beberapa waktu lalu, DPRD sudah menyetujui dan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 10 miliar untuk rencana pembangunan tahap pertama pada 2017. Total anggaran pembangunan secara keseluruhan hingga 2019 adalah Rp 54 miliar.

“DPRD sudah melakukan dua kali studi banding di Ambarawa dan Sumatera Utara terkait dengan patung dan taman doa. Kita berharap rencana ini bisa berjalan dengan baik. Karena itu saya mengharapkan semuanya mendukung rencana ini,” kata Frengky. (kpc/st/jk)

Ket Foto :  Tim konsultan sedang menjelaskan pembangunan patung Kristus Raja dan Taman Doa di TTU, di depan Bupati TTU Raymundus Sau Fernandez (tengah) dan Ketua DPRD TTU Frengky Saunoah (kiri).