Bupati Sunur Bantu Warga Kerja Jembatan di Loang

oleh -31 Dilihat

LOANG – Ini teladan dari pemimpin yang patut diteladani. Tidak tega melihat warganya kerja sendiri, Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, turun tangan membantu warga Desa Dua Wutun, Wuakerong dan Riang Bao, Kecamatan Nagawutung, mengerjakan dua jembatan rusak di Loang, Selasa (6/2/2018).

Kerja gotong royong bersama ini juga dihadiri Wakil Bupati Thomas Ola Langoday, anggota DPRD Pieter Bala Wukak dari Partai Golkar serta seluruh pimpinan SKPD dan 5 staf dari tiap SKPD.

Kepada wartawan Bupati Sunur mengatakan, selain menjalin kembali hubungan baik warga tiga desa di kecamatan Nagawutung, gotong royong ini juga membantu biaya pembangunan dua jembatan di Loang yang merupakan penghubung antar desa lintas selatan Kabupaten Lembata, yang hampir terputus akibat intensitas hujan yang tinggi di bulan Januari.

“Alhamdulillah berkat dukungan masyarakat, anggota DPRD, TNI, Polri serta keterlibatan semua SKPD, dua jembatan yang hampir terputus dapat dibangun kembali, ” katanya.

Menurut Sunur, karena dana yang dialokasikan hanya sekitar Rp 75 juta, maka seluruh masyarakat diajak terlibat dalam pengecoran, sehingga bisa diselesaikan dalam waktu sehari,” ujarnya.

Bupati Sunur menambahkan, dengan kemampuan swadaya yang di tunjukan masyarakat Loang ini, memberi contoh yang positif bagi masyarakat yang ada di daerah lain. Sebab, untuk mendapat dukungan anggaran dari pemerintah daerah mesti melalui prosedur yang sudah di tetapkan.

“Karena itu, pembangunan yang sifatnya kondisional dan tidak masuk perencanaan pembangunan pemerintah daerah, idealnya dilakukan secara kolektif oleh semua elemen masyarakat,” tegas Bupati Sunur.

Kerja gotong royong bersama warga ini juga untuk menindak lanjuti hasil kunjungan kerja Bupati di Kecamatan Nagawutung beberapa waktu lalu.

Anggota DPRD Lembata, Pieter Bala Wukak mengapresiasi warga ketiga desa di Kecamatan Nagawutung yang secara sadar terlibat membangun jembatan untuk memudahkan mobilitas warga di kecamatan tersebut.

“Kita apresiasi masyarakat, artinya masyarakat punya kemampuan dengan swadaya. Karena untuk mendapatkan dukungan anggaran dari pemerintah, tentu ada mekanisme kebijakan anggaran melalui Perda APBD maupun APBD Perubahan,” jelas Bala Wukak. (eman/jdz)