ROTE NDAO – Presiden Joko Widodo memulai kunjungan kerja hari keduanya di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Selasa (9/1/2018), dengan menikmati keindahan Pantai Nemberala.
Sekitar pukul 07.30 WITA, Jokowi keluar dari Bungalow Nemberala Beach Resort, tempat ia menginap. Jarak dari tempat menginap ke bibir pantai hanya sekitar 50 meter.
Mengenakan kemeja putih dengan lengan panjang tergulung, celana hitam, dan sandal jepit, Jokowi berjalan kaki ke bibir pantai.
Jokowi kemudian menggulung celana panjangnya dan berjalan di pantai dengan kaki terendam air laut.
Ia sempat membasuh tangan dan wajahnya dengan air laut.
Momen ini mengingatkan saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Miangas, Sulawesi Utara, pada 2016.
Saat itu, Presiden juga melakukan hal yang sama, membasuh tangan dan wajahnya dengan air laut.
Kepada wartawan, Jokowi mengatakan, ia sengaja membasuh tangan dan wajahnya dengan air laut.
“Ini kan air laut Indonesia bagian paling selatan. Kita bisa merasakan segarnya, asinnya kita,” ujar Jokowi.
Di pantai itu, Presiden Jokowi juga sempat berbincang dengan petani rumput laut.
Rencananya, Presiden Jokowi akan menghadiri sejumlah acara di Rote.
Acara itu antara lain, menyerahkan sertifikat kepada rakyat, peninjauan embung dan membagikan program keluarga harapan.
Pertama ke Rote
Presiden Joko Widodo merasa lengkap usai menginjakkan kaki di tanah Rote Ndao, NTT. Artinya, selama menjabat sebagai presiden RI, Jokowi telah mengunjungi daerah paling barat, timur, utara dan selatan Indonesia.
“Dengan menginjakkan kaki di Pulau Rote ini, artinya saya sudah lengkap melihat Indonesia,” ujar Jokowi dalam pidatonya di acara penutupan Rakornas Bara JP 2018 di Pulau Rote, NTT, Senin (8/1/2018).
Jokowi juga mengatakan, dirinya adalah presiden pertama yang menginjakkan kaki di Pulau Rote. Oleh sebab itu, Presiden sekaligus berterima kasih kepada Bara JP yang telah melaksanakan Rakornas di Pulau Rote.
“Saya senang Bara JP Rakornas di Rote Ndao karena tadi dibilangin Pak Bupati, katanya saya ini adalah presiden pertama yang datang ke Pulau Rote,” ujar Jokowi yang langsung disambut tepuk tangan kader Bara JP.
“Yang menyampaikan bukan saya loh ya, tapi Pak Bupati. Sehingga kalau ada yang bilang, Pak keliru, ah bilangnya ke bupati saja,” lanjut dia diiringi tawa.
Kehadirannya di daerah-daerah terluar Indonesia, lanjut Jokowi, menggambarkan prinsip pembangunan dalam era pemerintahannya. Bukan lagi Jawa sentris, melainkan Indonesia sentris.
Hal tersebut terbukti dari adanya pembangunan infrastruktur di daerah-daerah terluar tanah air.
“Miangas contohnya. Di sana hanya ada 330 kepala keluarga. Di situ saya bangun bandara sehingga masyarakat bisa memanfaatkannya,” ujar Jokowi. (kompas.com)