Bank NTT Sumba Tengah Serahkan CSR Rp217 Juta untuk Percepatan Penurunan Stunting

oleh -169 Dilihat

ANAKALANG – Bank NTT Cabang Sumba Tengah memberi perhatian besar terhadap masalah stunting di wilayah itu. Untuk itu, Senin (2/6), menyerahkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar Rp217 juta kepada Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah.

Dana CSR itu difokuskan untuk percepatan penurunan stunting, yang hingga kini masih menjadi pekerjaan rumah utama di wilayah ini. Penyerahan dilakukan langsung oleh Pimpinan Cabang Bank NTT Sumba Tengah Gillberth Daud dan diterima oleh Bupati Paulus S.K. Limu didampingi Wakil Bupati Martinus Umbu Djoka, dan Sekretaris Daerah Bernad Gala.

Bantuan ini akan digunakan untuk mendukung intervensi gizi, penyediaan makanan sehat bagi balita dan ibu hamil, serta edukasi berbasis komunitas.

“Ini bukan sekadar bantuan, ini investasi untuk masa depan anak-anak kami. Kami menyambut baik dukungan Bank NTT yang telah konsisten menjadi mitra pembangunan daerah,” kata Bupati Sumba Tengah Paulus S.K Limu kepada wartawan.

Pada kesempatan yang sama, Bank NTT juga menyerahkan Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) kepada Pemkab Sumba Tengah. Inovasi ini adalah bagian dari upaya mendorong transparansi dan efisiensi dalam pengelolaan keuangan daerah, serta mendukung agenda nasional Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).

“Kami ingin memastikan keuangan daerah dikelola secara modern, digital, dan bertanggung jawab,” ujar Pimpinan Cabang Bank NTT Anakalang, Gillberth Daud.

Kata dia, Sumba Tengah menjadi salah satu kabupaten terdepan yang langsung bergerak mengadopsi sistem ini.

Dengan KKPD, menurut dia, belanja operasional pemerintah dapat dilakukan secara nontunai, dengan sistem yang lebih cepat dilacak, lebih aman, dan minim risiko penyalahgunaan. Inovasi ini juga menjadi bagian dari strategi mencegah korupsi melalui digitalisasi transaksi pemerintah.

Bagi Pemerintah Sumba Tengah, kehadiran KKPD dan dukungan CSR menjadi momentum ganda, satu untuk menyelamatkan generasi, satu lagi untuk membenahi sistem. Dua urusan yang selama ini berjalan paralel, kini mulai disatukan dalam satu napas pembangunan yang terukur dan kolaboratif.

“Kita tidak bisa bicara masa depan anak-anak tanpa membenahi cara kita mengelola sumber daya. Dan inilah wujudnya, mitra keuangan daerah yang bukan hanya datang menawarkan jasa, tapi solusi,” kata Sekda Sumba Tengah.

Dia menambahkan, dengan langkah ini Bank NTT mempertegas posisinya, bukan sekadar bank daerah, tetapi mitra strategis dalam reformasi dan kemajuan daerah. Dari meja anggaran hingga posyandu di pelosok desa, Bank NTT ikut memastikan bahwa pembangunan bukan hanya rencana di atas kertas tapi kenyataan yang tumbuh bersama rakyat. (llt/st)