Kupang, mediantt.com – Tindakan tak terpuji oknum anggota polisi yang dituding mengeroyok aktifis PMKRI pada aksi di Kejaksaan Tinggi NTT, 28 Oktober lalu, berbuntut panjang. Senin (31/10) kemarin, mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Cipayung, menggelar unjuk rasa ke Polda NTT, Kejati NTT dan terkahir di DPRD NTT. Desakan mereka, meminta Kapolda NTT untuk mencopot Kapolresta Kupang Kota.
“Kami meminta Kapolda NTT untuk segera mencopt Kapolres Kupang Kota dan Kabag Ops. Kami sudah mendatangi Mapolda NTT, tapi Kapolda enggan menemui kami dan hanya menyuruh para Polwan untuk membuat pagar betis supaya kami tidak bisa masuk” teriak salah satu aktifis di depan gedung DPRD NTT.
Aliansi Mahasiswa Cipayung itu terdiri dari PMKRI, GMNI, HMI, GMKI, PMII, Permasna, Permada, Perama, Hipmatim, dan Senat Unwira. Di DPRD NTT, mereka berorasi menyampaikan unek-unek mereka terhadap perilaku polisi yang dianggap tidak terpuji. Mereka juga meminta DPRD NTT agar memangkas anggaran untuk polisi.
“Polisi adalah pengayom masyarakat tapi kelakukan mereka tidak seperti itu. Mereka melakukan aksi premanisme dengan mengeroyok teman-teman kami dari PMKRI. Perilaku demikian hanya dilakukan oleh mereka yang ada di hutan belantara. Ingat bahwa mahasiswa telah berjuang supaya polisi bisa berdiri sendiri di luar TNI,” teriak orator lainnya.
Setelah berorasi, para mahasiswa itu diterima oleh Wakil Ketua DPRD NTT, Aleks Ofong, di ruang Kelimutu. Dalam pertemuan itu, Aleks mendengar semua keluhan mahasiswa, termasuk menerima pernyataan sikap untuk ditindaklanjuti.
“Kami meminta DPRD NTT untuk memanggil Kapolda NTT dan Kajati NTT supaya bisa bertemu dengan kami di ruangan ini. Kami telah datang ke Polda dan Kejati tapi kedua pembesar itu pengecut dan tidak mau menerima kami,” kata Ketua PMKRI Cabang Kupang.
Pernyataan sikap ini diantaranya, meminta kepolisian untuk mengusut tuntas dugaan pengeroyokan terhadap aktifis PMKRI. Mendesak Kapolda NTT mencopot Kapolresta Kupang dan Kabag Ops Polresta Kupang. “Kami juga meminta Kapolda NTT segera mengembalikan bendera PMKRI yang dirampas oleh oknum polisi saat kejadian,” kata Ketua GMNI Cabang Kupang. (egy)
Ket Foto : Mahasiswa Aliansi Cipayung ketika berunjukrasa di DPRD NTT, Senin, 31 Oktober 2016.