LOANG, mediantt.com – Di tengah terik matahari Nagawutung, suara air yang menyembur dari kran air sumur bor terdengar seperti nyanyian harapan bagi warga Desa Ria Bao dan Duawutun.
Kamis (26/6) siang menjadi hari bersejarah ketika Bupati Lembata, P. Kanisius Tuaq, dan Wakil Bupati, H. Muhamad Nasir, bersama-sama meresmikan sumur bor hasil kolaborasi antara BPBD Lembata dan TNI. Penantian air bersih akhirnya hadir setelah bertahun-tahun warga bergumul dengan keterbatasan.
Ini bukan sekadar soal infrastruktur, tapi tentang kehadiran negara, tentang kepedulian, dan lebih dari itu, tentang sebuah solidaritas kepemimpinan yang langka.
Walaupun Bupati hadir, sambutan justru disampaikan oleh Wakil Bupati Muhamad Nasir. Pemandangan ini mengirim pesan kuat kepada publik, tidak ada ego dalam memimpin Lembata. Yang ada hanyalah komitmen dan kekompakan. Pemerintahan yang cair, harmonis, dan saling melengkapi.
“Kami datang bukan sekadar meresmikan sumur, tapi membawa harapan. Di balik air yang mengalir ini, ada janji bahwa negara tidak pernah absen,” ujar Wakil Bupati Nasir.
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Tuaq, serta serah terima aset sumur bor dari pemerintah daerah kepada pemerintah desa.
Tak lama berselang, kran air pun dibuka, air jernih langsung menyembur deras dari pipa kran yang mengalir. Warga bersorak, wajah mereka menyiratkan rasa syukur yang mendalam.
Turut hadir dalam momen ini Kalak BPBD Lembata, Andris Koban, Perwira Penghubung Kodim 1624 Flotim/Lembata, Kapospol Nagawutung, beberapa Kepala OPD, Camat Nagawutung, personil TNI/Polri serta tokoh masyarakat setempat.
Semua mata menyaksikan bahwa pemerintah benar-benar hadir dari dekat, bukan sekadar dari balik meja.
Setelah acara peresmian, rombongan pimpinan daerah meninjau Puskesmas Nagawutung. Langkah ini menegaskan bahwa pembangunan tak bisa dilihat sepotong-potong. Air bersih dan layanan kesehatan adalah satu kesatuan dalam menjamin hak dasar masyarakat.
Hari itu, air memang mengalir. Tapi yang lebih deras mengalir adalah kepercayaan warga. Kepercayaan bahwa selama Bupati dan Wakil Bupati melangkah bersama, pembangunan di Lembata tidak akan mandek.
Kekompakan dua pemimpin ini telah menjelma menjadi energi pembangunan yang nyata di tengah masyarakat. (baoon)