550 Ton Beras Sejahtera Diduga Turun Mutu

by -207 views

MAUMERE – Kurang lebih 1.100 ton beras sejahtera (rastra) saat kini berada di Gudang Dolog Divisi Region Maumere, Kelurahan Waioti. Di antaranya terdapat 550 ton yang diduga turun mutu, atau menurun dari standar kualitas rastra.

Kepala Sub Divre Perum Bulog Maumere Piter E. Dehaan yang ditemui di Gedung Dolog, Senin (23/10), menjelaskan, rastra yang turun mutu itu akibat penyimpanan yang sudah melebihi waktu.

Menurut dia, kualitas rastra hanya bertahan jika disimpan selama 6 bulan. Kalau lebih dari 6 bulan, maka praktis akan turun mutu. “Jadi masa waktu penyimpanan rastra maksimal 6 bulan. Kalau lebih dari itu maka otomatis kualitasnya akan berkurang. Kalau kondisi seperti ini, secara teknis kami menyebutnya turun mutu. Hal ini sering kami alami,” jelas Piter E. Dehaan.

Dia menyebutkan ada beberapa ciri khas rastra yang turun mutu, seperti warnanya berubah agak kekuningan, beras mulai berdebu, dan kelihatan kusam. Jika fisik beras tampak seperti itu, maka hampir bisa dipastikan rastra tersebut turun mutu.

Piter Dehaan mengatakan, sejauh ini mereka tidak bisa mendeteksi rastra yang turun mutu. Masalahnya, semua rastra terisi dalam karung dan masih tersegel. Kondisi rastra turun mutu baru bisa diketahui setelah karung beras dibuka.

Terhadap rastra yang turun mutu, Piter Dehaan mengatakan, pihaknya melakukan solusi dengan cara memilah-milah kembali. Prosesnya dengan seed cleaner melalui sebuah mesin.

Rastra yang turun mutu dimasukkan ke dalam mesin. Fungsi mesin ini untuk memisahkan rastra yang berkualitas baik dengan rastra yang turun mutu.

Seperti disaksikan media ini di Gudang Dolog, sejumlah pekerja sedang melakukan proses seed cleaner terhadap rastra, untuk bisa mendapatkan rastra yang berkualitas. Sejauh ini, dari 550 ton rastra yang turun mutu, 139 ton sudah mengalami seed cleaner.

Piter Dehaan didampingi Kepala Dolog Abubakar Rape setia mengawasi proses ini. Sebelumnya pada pekan lalu Dinas Sosial Sikka sempat menolak 20 ton beras cadangan pemerintah (BCP) yang selama ini disimpan di Gudang Dolog. Beras tersebut rencananya didistribusikan kepada ribuan warga yang terkena dampak rawan pangan.

Kepala Dinas Sosial Emmy Laka mengakui pihaknya mengembalikan 20 ton beras cadangan pemerintah karena diduga sudah kadaluarsa. Akibat adanya klaim ini, Perum Bulog Divre Maumere pun menggantikannya dengan rastra yang kondisi normal.

Kepala Bidang Pelayanan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Sentus Botha menyebutkan, beras yang baru diambil dari Gudang Dolog ternyata berwarna hitam. Dengan kondisi seperti itu, Dinas Sosial mengambil keputusan untuk mengembalikan kepada Divre Bulog Maumere. Pihak Divre Bulog Maumere kemudian menggantikannya dengan rastra yang layak sebagaimana biasanya. Beras cadangan pemerintah berjumlah 100 ton disimpan di Gudang Dolog, karena pemerintah tidak memiliki gudang penyimpanan.

Pada rentang April-Mei 2017, Dinas Sosial sudah mengambilnya 26 ton. Kini pemerintah menarik kembali sisa sebanyak 76 ton. Pantauan media ini, dalam beberapa hari terakhir ini, pemerintah menarik semua beras cadangan pemerintah yang masih tersisa dari Gudang Dolog dan menyimpannya di Transito Maumere. Beras ini rencanya akan didistribusikan kepada masyarakat di 39 desa yang mengakami krisis rawan pangan. (vicky da gomez)

Ket foto: Sejumlah pekerja sedang melakukan proses seed cleaner terhadap beras sejahtera turun mutu di Gudang Dolog Maumere, Senin (23/10).