KUPANG, mediantt.com – Lintasan 1.500 kilometer Tour de Entete 2025 resmi dimulai. Gubernur NTT Melki Laka Lena melepas para pebalap dari garis start di alun-alun Kantor Gubernur NTT, Selasa (9/9/2025) pukul 18.00 Wita. Ini juga menandai perjalanan panjang dan memacu adrenalin para pebalap melintasi jalur eksotis Nusa Tenggara Timur.
Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Gubernur NTT, Johni Assadoma; Anggota DPD RI perwakilan NTT, Abraham Paul Liyanto dan Angelo Wake Kako; Ketua DPRD NTT, Emilia Nomleni; jajaran Forkopimda NTT; serta para pimpinan daerah dan kolaborator event dari seluruh wilayah NTT.
Para pebalap mengikuti prosesi pelepasan.
Tour De EnTeTe adalah ajang balap sepeda internasional yang akan berlangsung selama 12 hari, mulai Rabu 10 hingga 21 September 2025.
Perlombaan ini akan melintasi tiga pulau utama di NTT, yaitu Timor, Sumba, dan Flores, dengan jarak tempuh total mencapai 1.500 kilometer. Sebanyak 20 tim dari berbagai negara turut berpartisipasi dalam event bergengsi ini.
Acara ini diinisiasi untuk mempromosikan pariwisata NTT melalui pendekatan sport tourism, sekaligus menampilkan kekayaan budaya lokal dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. Tour De EnTeTe juga dipersiapkan menjadi stage race terpanjang di Indonesia.
Pembukaan acara diawali dengan penampilan tarian tradisional dari berbagai etnis di NTT, yang memberikan warna khas sekaligus memperkenalkan budaya daerah kepada para peserta dan tamu undangan.
Gubernur Melki bersalaman dengan para pebalap.
Dalam sambutannya, Gubernur Melki menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran para peserta dan berharap acara ini menjadi momen berharga untuk mempererat tali persaudaraan dan kecintaan terhadap tanah NTT.
“Atas nama masyarakat NTT, saya ucapkan selamat datang kepada seluruh peserta yang telah menempuh perjalanan jauh untuk menjadi tamu kami. Semoga kunjungan ini menjadi malam yang indah dan kalian semua jatuh cinta dengan tanah ini,” ujarnya.
Melki menegaskan, Tour De EnTeTe bukan sekadar ajang kompetisi olahraga, melainkan juga perayaan identitas NTT yang mengedepankan sportivitas, keindahan pariwisata, serta kekayaan budaya.
“Dari olahraga kita belajar sportivitas, dari pariwisata kita kenal keindahan, dan dari budaya kita paham persaudaraan yang kuat,” tambahnya.
Gubernur Melki juga memaparkan keindahan alam dan budaya tiga pulau yang menjadi lintasan balap, dari gunung dan laut di Timor, sabana emas di Sumba, hingga kekayaan budaya di Flores.
Tarian daerah menghibur para pebalap.
“Tur ini bukan hanya kompetisi, tetapi juga sebuah perjalanan yang mempertemukan budaya dan alam dengan segala keindahan dan magisnya,” kata Melki.
Dia turut mengapresiasi seluruh sponsor, mitra, komunitas lokal, dan pihak terkait yang telah berkolaborasi sehingga acara ini dapat terselenggara dengan baik. “Tanpa kerja sama lintas sektor, kegiatan ini tidak mungkin terlaksana,” ujarnya.
Di akhir sambutannya, Gubernur Melki berharap Tour De EnTeTe tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga dapat memperkenalkan NTT sebagai rumah kedua, bagi para peserta dari seluruh dunia.
“Mari nikmati malam ini sebagai malam persaudaraan, penuh harapan dan semangat meraih mimpi,” pungkasnya. (*/jdz)
