Polemik Dokter Anestesi di Sikka Berakhir Sejuk! Gubernur Melki: Besok Mulai Bertugas!

oleh -497 Dilihat

Gubernur Melki Laka Lena menggelar pertemuan di kantor Bupati Sikka. 

MAUMERE, mediantt.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Melki Laka Lena, tak mau polemik dokter Anestesi di RS TC Hillers Maumere, Sikka, berlarut-larut. Gubernur Melki pun turun langsung menyelesaikan polemik tersebut.

Minggu (13/4) malam, Gubernur Melki Laka Lena bertemu dengan dua dokter anestesi; dr Remidason Riba, Sp.An, dan dr Yosefin Erfleniati Jati, di ruang kerja Bupati Sikka. Hasilnya, disepakati bahwa kedua dokter tersebut akan kembali menjalankan tugas di RS YC Hillers. Berakhirnya polemik ini juga  ada andil besar Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kago.

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama menyelesaikan persoalan ini, terutama kepada para dokter. Ini bukti bahwa musyawarah mufakat bisa menyelesaikan masalah,” ujar Gubernur Melki.

Dia mengatakan, dr. Remi akan mulai bertugas kembali pada Senin, 14 April 2025, sementara dr. Efi akan mulai bekerja setelah Hari Raya Paskah, yakni 19 April 2025.

Polemik ini sempat menimbulkan keprihatinan publik karena berdampak pada pelayanan medis, bahkan menyebabkan dua pasien meninggal dunia. Gubernur Melki pun menyampaikan permohonan maaf secara terbuka.

“Atas nama pemerintah, saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat NTT, khususnya keluarga korban. Ini menjadi pelajaran penting agar ke depan tidak terjadi lagi hal serupa,” tegasnya.

Gubernur juga menegaskan, masalah ini menjadi pintu masuk untuk melakukan pembenahan menyeluruh terhadap tata kelola sistem kesehatan di NTT, baik di rumah sakit maupun puskesmas.

“Saya sudah minta agar mulai besok dilakukan pendampingan dan evaluasi menyeluruh terhadap manajemen rumah sakit se-NTT. Kita tidak boleh lagi kecolongan karena mis komunikasi,” tegasnya.

Sebelumnya, Gubernur Melki sempat mengancam mencabut Surat Izin Praktik (SIP) dua dokter tersebut karena dianggap lalai menjalankan tugas, yang berdampak fatal bagi pasien. Namun kini, dengan dialog terbuka dan solusi yang disepakati, masalah dianggap selesai.

Terkait rencana penambahan tenaga medis, Gubernur menyebut bahwa Kementerian Kesehatan siap mengirim dua dokter anestesi tambahan ke RS TC Hillers untuk mengurangi beban kerja, mengingat status rumah sakit sebagai rujukan utama di daratan Flores.

“Ini bukan lagi soal siapa benar dan siapa salah. Ini soal bagaimana kita duduk bersama untuk menyelamatkan nyawa manusia. Semua pihak sudah saling memaafkan dan berkomitmen untuk bekerja lebih baik ke depan,” pungkas Gubernur Melki. (*/jdz)