KOTA KUPANG – Pemerintah Kota Kupang memulai seleksi terbuka untuk pengisian tujuh jabatan tinggi pratama yang sempat tertunda. Proses seleksi yang berlangsung di Hotel Nakka itu dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Kupang, Fahrensy Priestley Funay, SE, M.Si, Senin (22/3).
Turut hadir panitia seleksi antara lain; akademisi Hendrik Ndolu, SH, M.Hum, Dr. Stanis Man, M.Si, mantan Penjabat Sekda Kota Kupang, Ir. Thomas J. Ga, MM serta para tim penilai kompetensi dan beberapa pimpinan perangkat daerah lingkup Kota Kupang.
Sekda dalam sambutannya mengatakan, seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemkot Kupang kali ini adalah seleksi untuk mengisi jabatan lowong yang dilaksanakan secara selektif, sesuai tuntutan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dimulai dengan seleksi administrasi dan dilanjutkan dengan uji kompetensi manajerial oleh panitia seleksi yang bertujuan untuk mengisi tujuh Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) yang lowong.
“Seleksi dilakukan secara transparan, akuntabel, dan profesional untuk menghasilkan calon-calon pejabat yang berkualitas sesuai kompetensi di lingkungan Pemerintah Kota Kupang,” kata Sekda.
Menurut dia, pengisian jabatan lowong pada setiap instansi pemerintah merupakan bagian dari dinamika yang dibutuhkan organisasi pemerintahan sekaligus pengembangan dan peningkatan karier dari pegawai negeri sipil. Hal ini dimaksudkan untuk lebih memperlancar pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pelayanan publik. “Seleksi ini hendaklah dimaknai sebagai suatu kepentingan organisasi, bukan sekedar penempatan figur-figur pejabat pada jenjang jabatan apalagi demi kepentingan-kepentingan tertentu,” tegasnya.
Pertimbangan utama yang digunakan dalam menentukan jabatan bagi setiap pegawai adalah sesuai kompetensi, pengabdian/loyalitas dan komitmen terhadap tugas serta tanggung jawab kepada negara. Oleh karenanya Sekda berpesan, setiap pejabat hendaknya mempunyai kemauan yang kuat untuk mengembangkan kemampuan dan wawasannya sehingga dapat merumuskan dan melaksanakan seluruh tugas dan kebijakan. Dengan demikian, diharapkan para pejabat dapat menjadi roda penggerak organisasi.
“Saya harap bersungguh-sungguh mengikuti setiap tahapan seleksi, karena panitia seleksi tidak menyeleksi karena faktor belas kasihan. Kalau nanti dipercayakan pimpinan untuk menjabat, harus bisa menjaga amanah jabatan bebas dari KKN dan bekerjalah dalam spirit ayo terus berubah,” katanya.
Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kota Kupang, Abraham D. E. Manafe, S.IP, M.Si menjelaskan, saat ini ada 26 peserta yang telah mengikuti seleksi adminsitrasi dan dinyatakan memenuhi syarat untuk mengikuti tahapan uji kompetensi manajerial dan bidang oleh tim penilai kompetensi. Seleksi akan dilanjutkan dengan wawancara akhir oleh panitia seleksi. Adapun metode seleksi yang digunakan antara lain; penulisan dan presentasi makalah, wawancara, pengamatan/rekam jejak, diskusi dan bedah kasus. (ans/ech)
