Menduniakan Alor, Amon Djobo Undang 22 Wartawan

oleh -55 Dilihat

Kupang, mediantt.com – Kabupaten Alor telah mendunia dengan potensi pariwisatanya yang luar biasa. Namun Pemkab Alor pun terus menggencarkan promosi. Dan, untuk lebih menduniakan Alor, digelar sejumlah even seperti Expo Alor, Alor Karnaval III, Sail Indonesia dan Festival Lamaholot, yang dihelat bersamaan pada 9-14 Agustus 2016 ini, dengan mengusung tema besar; “Melestarikan, Mengkinikan, dan Menduniakan Budaya dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Alor”. Untuk itu, Amon Djobo mengundang 22 wartawan untuk membantu menduniakan Alor.

“Kami terus berupaya mempromosikan dan menduniakan Alor dengan potensi ekonomi dan kekayaan budayanya, sekaligus menunjukkan kehormatan dan martabat masyarakat Alor kepada dunia,” kata Bupati Alor, Amon Djobo dalam Konferensi Pers di kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Selasa (2/8).

Ia mengatakan, agar seluruh potensi dan kekayaan budaya ini, juga membangun citra positif pariwisata, Bupati Alor mengundang 22 wartawan untuk meliput Expo Alor ke-X, Karnaval Alor III, Sail Indonesia dan Festival Lamaholot.

“Alor harus terus diperkenalkan kepada dunia, Kita ingin agar Alor semakin di kenal di dunia, karena itu saya mengundang 22 wartawan dari Kupang ke Alor dan menulis apa saja tentang pariwisata dan potensi ekonokminya,” kata Amon Djobo.

Bupati Amon yang didampingi Kadis Parekraf NTT, Marius Ardu Jelamu dan Kadis Parekraf Kabupaten Alor, Florence Gorangmau mengatakan, potensi pariwisata di Alor memang sangat banyak dan sudah terkenal hingga mancanegara. Meski demikian promosi harus tetap dilakukan agar semakin dikenal dan pada akhirnya semakin banyak wisatawan datang ke Alor.

“Uang yang beradar dalam transaksi aneka produk masyarakat Alor tahun lalu itu mencapai lebih dari Rp 1 miliar. Uang itu ada di tangan masyarakat Alor, peserta Axpo Alor, dan itu yang menjadi daya dorong kita untuk terus menggelar Expo Alor itu karena akan menolong masyarakat,” katanya.

Ia juga mengatakan, saat ini pesawat udara yang terbang dari Kupang ke Alor mengangkut antara 5-6 wisatawan. Karena rute Kupang-Alor dilayani lima kali dalam sehari, ia memperkirakan wisatawan yang berkunjung ke Alor 25-30 orang.

Menurut dia, banyak produk unggulan asli Alor selama ini belum diketahui banyak orang. “Saya yakin setelah potensi daerah tersebut diliput wartawan, masyarakat dari berbagai belahan dunia mengenal Alor.Sebab, Expo Alor juga akan memperkenalkan keindahan alam Alor seperti pegunungan dan keindahan alam bawah laut,” sebut Amon Djobo.

Adapun Festival Budaya Lamaholot akan menampilkan budaya Lamaholot yang terdiri dari Alor, Lembata dan Flores Timur. Pada 2015, Festival Budaya Lamaholot didigelar di Lembata, dan Alor mengirim 78 orang untuk menghadiri even tesebut. “Kami harus mengatakan (kepada publik) bahwa Alor, Lembata dan Flores Timur bersaudara atau yang disebut Bela,” ujarnya, dan manambahkan, festival budaya Lamaholot ini akan dihadiri Bupati Lembata dan penjabat Bupati Flores Timur.

Ia juga menyebutkan, Alor punya Al-qur’an tua dari kulit kayu, Alor punya seorang ibu yang bernama Syaria yang berjalan keliling dunia dengan keahliannya memodifikasi motif tenunan, Alor punya gunung-gunung yang indah laksana bala tentara Inggris yang turun ke medan perang, Alor punya kampung Adat Takpala.

Festival budaya Lamaholot itu sudah diwariskan dengan sumpah “Bela”. Itu artinya orang Alor, Flores Timur dan Lembata itu bersaudara, kakak dan adik, tidak boleh baku marah atau bermusuhan.  Selain itu, lanjut dia, dalam Karnaval Alor III diparadekan budaya dari 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Alor, dalam tutur kata. Sebab, Alor memiliki 42 rumpun bahasa.

“Kita memang berbeda-beda bahasa tetapi kita adalah anak-anak Tuhan yang disatukan dalam spirit Taramititominuku dan Ite Kakang Aring,” ujar Amon. (jdz)

Foto : Bupati Alor, Amon Djobo, didampingi Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Marius Jelamu dan Kadis Pariwisata Alor, Florence Gorangmau, memberikan keterangan pers kepada wartawan.