Melki Dapat Banyak Gagasan Cerdas dari Manggarai Timur

oleh -43 Dilihat

BORONG – Sayembara Ayo Bangun NTT yang diinisiasi Yayasan Tunas Muda Indonesia, yang diketuai E. Melki Laka Lena, akhirnya masuk wilayah Manggarai Raya, yang dimulai dari Manggarai Timur. Di Borong, Manggarai Timur, Melki Laka Lena, mendapat banyak ide dan gagasan cerdas untuk membangun NTT ke depan, jika dipercayakan rakyat memimpin NTT.

Dalam Dialog terbuka di Borong, Minggu (7/5), banyak warga secara blak-blakan menyampaikan ide dan gagasannya, termasuk keluhan terhadap kepemimpinan di NTT selama ini.

Salah satu tokoh masyarakat, Wilfridus Jiman, mengatakan, sebenarnya ada banyak gagasan dan ide dari masyarakat yang bisa dijadikan rujukan membangun daerah, baik itu kabupaten maupun provinsi. “Tapi apakah

pemimpin mau mendengar dan menerima masukan dari masyarakat? Sebab yang terjadi saat ini pemimpin daerah hanya mau mendengar dan berbuat pada orang tertentu saja,” kata Jiman.

Ia juga menyatakan mengapresiasi pembangunan di NTT saat ini tapi pesimis dengan program Provinsi Jagung dari Gubernur Frans Lebu Raya. “Menurut saya, NTT menjadi propinsi jangun tidak pas karena tidak cocok dengan daerah Manggarai,” kritik dia.

Ia justru mengapresiasi Sayembara Ayo Bangun NTT yang digagas Melki Laka Lena bersama Yayasan Tunas Muda Indonesia. “Saya dukung Pak Meli Laka Lena sebagai pemimpin muda NTT yang berani membuat terobosan dengan Sayembara Ayo Bangun NTT dan dialog,” katanya.

Yang lainnya, Santus Lasarus, seorang pensiunan PNS, yang saat ini menjadi anggota DPRD Manggarai Timur, berpendapat, perkembangan dan persoalan bangsa saat ini, sebagai masyarakat NTT seharusnya berbangga karena NTT merupakan propinsi  yang toleransi masyarakatnya tinggi.

Sementaa itu, wartawan senior yang baru saja purnatugas dari Harian Kompas, Frans Sarong, yang juga hadir dalam dialog itu, menyorot soal sumber daya manusia NTT, khususnya yang dari Manggarai.

Frans Sarong yang juga calon bupati Manggarai Timur ini mengatakan, NTT ini mempunya SDM yang luar biasa. Buktinya, sebut dia, banyak orang NTT yang mempunyai peran strategis di tingkat nasional, bahkan menjadi orang penting di republik ini.

“Khusus di media, ada Rikard Bagun yang saat ini Pemimpin Umum Kompas TV, Don Bosco Salamun yang adalah Pemimpin Redaksi Metro TV, juga ada Claudius Boekan sebagai Pemred Berita Satu TV, dll,” sebut Frans Sarong, dan menegaskan bahwa mereka-mereka itu adalah Alumni Seminari St Pius X Kisol, termasuk Melki Laka Lena.

Menyinggung soal pendidikan, Frans Sarong mempertanyakan mengapa output mutu pendidikan orang-orang zaman dulu sangat luar biasa. Alasannya, sebut dia, dunia pendidikan saat ini orang lebih mementingkan hasil akhir dari proses awal.

“Untuk itu, saya menginginkan metode pendidikan seperti sekolah-sekolah seminari,” usul Frans Sarong.

Merry Rasit, yang mewakili kaum perempuan, menyorot soal kesetaraan gender dan keterlibatan wanita dalam pembangunan yang berwawasan gender. Bagi dia, peranan wanita dalam pembangunan adalah hak dan kewajiban yang dijalankan oleh wanita pada status atau kedudukan tertentu dalam pembangunan, baik pembangunan di bidang politik, ekonomi, sosial budaya maupun pembangunan di bidang pertahanan dan keamanan, baik di dalam keluarga maupun di dalam masyarakat.

“Peranan wanita dalam pembangunan yang berwawasan gender, berarti peranan wanita dalam pembangunan sesuai dengan konsep gender, yang mencakup peran produktif, peran reproduktif dan peran sosial yang sifatnya dinamis, yang dapat berubah atau diubah sesuai dengan perkembangan keadaan, juga dapat ditukarkan antara pria dengan wanita dan bisa berbeda lintas budaya,” jelas Merry.

I ajuga mengapresiasi inisiatif Ketua Yayasan Tunas Muda Indonesia, Melki Laka Lena, yang sudah menyelenggarakan sayembara ini di setiap daerah. “Saya kira kegiatan seperti ini menjadi contoh bagi pemimpin yang lain,” ujarnya.

Usai dialog, Melki Laka Lena berkesempatan mengunjungi alma maternya, Seminari Kisol, yang turut membesarkan dirinya, dan bertemu Romo Risal Baeng.

Melki mengapresiasi pimpinan dan guru Seminari Kisol yang sudah berhasil membawa siswa seminari Kisol menjadi yang terbaik di seluruh NTT. (jdz)

Ket Foto : Melki Laka Lena bersama Frans Sarong (kanan) dan sejumlah tokoh masyarakat Manggarai Timur.