KUPANG, mediantt.com – Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, dijadwalkan secara resmi akan membuka kegiatan Seminar Nasional STT IKAT Jakarta di Kupang pada Selasa, 23 september 2025, di Hotel Swiss Belcourt Jalan Timor Raya Kupang. Gubernur juga menjadi salah satu narasumber yang membedah topik “Pengelolaan Sumber Daya Ekologis di NTT: Konsep, Implementasi, dan Tantangan”.
“Benar, sesuai audiansi panitia bersama bapak Gubernur di rumah jabatan beberapa waktu lalu, Bapak Gubernur bersedia hadir untuk membuka Seminar Nasional sekaligus menjadi salah seorang narasumber,” tandas Ketua Pengarah Panitia Seminar Nasional STT IKAT Jakarta, Pendeta Dr. Nelman A. Weny, M.Th di Kupang, Senin (22/9/2025).
Rencana awal, sebut Pendeta Nelman, Seminar Nasional ini digelar pada Senin (22/9/2025), namun karena jadwal Gubernur bertepatan dengan momen penutupan kegiatan Tour de EnTeTe maka diundur ke hari berikutnya. “Karena Bapak Gubernur masih di Labuan Bajo, ada kegiatan penutupan Tour de EnTeTe maka kegiatan Seminar Nasional ini dilaksanakan pada Selasa, tanggal 23 September 2025,” kata Pendeta Nelman.
Narasumber lain, selain Gubernur NTT, ada juga Rektor Universitas Muhammadiyah Kupang, Prof. Dr. Zainur Wula, S.Pd, M.Si yang menyoroti aspek Pengelolaan Sumber Daya Alam di NTT sebagai Masalah Sosiologis. Sedangkan dari perspektif Kristiani tampil Teolog Kristen, Pendeta Dr. Andreas A. Yewangoe yang membedah topik Spiritualitas Ekologis: Perspektif Teologi Keugaharian di era Kediktatoran Digital.
Sementara itu, lanjut Pendeta Nelman, tampil sebagai penanggap aktivis ekofeminis, Pendeta Emmy Sahertian, M.Th dengan topik: Menjadi Gereja Berkesadaran Ekologis: Sang Nabi di Tengah Jeritan Komunitas Lokal dan Imam Keuskupan Agung Kupang, Romo Sintus Runesi, M.Hum menanggapi dari aspek: Pengelolaan Sumber Daya Alam sebagai Persoalan Teologis, Filosofis, dan Kosmologis.
Thema Seminar Nasional ini, kata Pendeta Nelman, Bersahabat dengan Alam: Menegaskan Kembali Spiritualitas Ekologis dari Perspektif Kebijakan Pemerintah, Suara Komunitas Lokal, dan Panggilan Profetis Gereja-Gereja di Nusa Tenggara Timur.
“Semoga dengan terselenggaranya Seminar Nasional ini ada peningkatan kesadaran para pengambil kebijakan dalam masalah ekologis, pengelolaan sumber daya alam, dan implikasinya bagi masyarakat lokal sekaligus keberadaan Gereja dan masyarakat sipil sebagai mitra kritis bagi pemerintah dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan yang menghormati spiritualitas ekologis,” tegas Pendeta Nelman.
Rektor STT IKAT Jakarta, Pendeta Dr. Jimmy Lumintang, MBA, M.Th mengatakan, motto STT IKAT Jakarta adalah Mengangkat Harkat dan Martabat Manusia di Dunia dalam Terang Iman kepada Tuhan Yesus.
“Artinya, kampus ini ingin hadir dan dekat dengan manusia-manusia yang menjadi ciptaan Tuhan agar menjadi manusia yang mandiri dan bermartabat,” tandas dia, saat tiba di bandara El Tari Kupang, Senin siang.
Menurut Pendeta Jimmy, hanya dengan mendekatkan pelayanan atau spiritualitas pendidikan Kristiani maka akan tercipta dan terwujud manusia-manusia yang tangguh dan mampu beradaptasi dengan aneka persoalan termasuk persoalan ekologis. “Karena itu, thema Seminar Nasional ini tepat sekali di mana manusia semakin hari semakin tidak menjaga dan menghargai lingkungannya. Sudah saatnya kita kembali berefleksi untuk berkomitmen menjaga harmoni antar sesama manusia, manusia dengan lingkungan ekologis, dan manusia dengan Tuhan,” jelas Pendeta Jimmy. (verry guru)