Belalang Kembara Kembali Kuasai Sumba Timur, 1,5 Hektare Sawah dan Jagung Ludes

oleh -57 Dilihat

WAINGAPU – Koloni belalang kembara atau locusta migratoria kembali menguasai sebagian wilayah Sumba Timur. Bahkan sampai menutup landasan pacuh Bandara Umbu Mehang Kunda Waingapu. Dilaporkan 1 hekatare jagung dan 1,5 hektare sawah ludes diserang belalang.

Kepala Bandara Umbu Mehang Kunda, Hariyanto, ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu (15/7), mengatakan, hari ini penerbangan masih normal. “Tetapi kita selalu memantau intensitas koloni belalang itu sendiri. Jika mengikat dan tetap tinggal di landasan, maka kita akan koordinasi dengan pilot apakah aman dalam penerbangan atau tidak,” kata Hariyanto seperti dilansir kabarntt.co.

Menurut dia, untuk saat ini intensitas koloni belalang masih aman, jadi tidak ada penundaan penerbangan dan juga belum ada pilot yang mengeluh atau melakukan koordinasi terkait koloni belalang tersebut. “Namun jika mengganggu penglihatan pilot maka akan segera melakukan koordinasi untuk penundaan penerbangan,” tegas Hariyanto.

Ia menjelaskan, jika keberadaan hama menahun ini sudah membahayakan penerbangan dan sampai menutupi areal run way atau landasan maka mungkin akan dilakukan penundaan penerbangan.

“Kami tetap melakukan pemantauan secara baik agar tidak mengganggu arus penerbangan. Namun jika mengganggu kami akan segera melakukan penundaan penerbangan agar tidak membahayakan semua pihak,” kata Hariyanto.

Serangan belalang yang baru menetas atau belalang yang melompat pun terjadi di wilayah Kawangu, Kecamatan Pandawai. Koloni belalang yang melompat menyerang lahan pertanian dan meludeskan padi hampir 1,5 haktare.

Sebelumnya, belalang melompat pun menyerang lahan jagung dengan luas 1 haktar lebih di wilayah Kotak Kawau, Kecamatan Kahaungu Eti.

Pelaksana Tugas (PLT) Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Timur, Oktavianus Mbaku Muku, yang dihubungi melalu telepon seluler, Rabu (15/7) siang, mengatakan hampir di 8 kecamatan di Kabupaten Sumba Timur sudah dikuasai belalang baik yang melompat maupun yang bersayap.

Pihaknya terus melakukan penanganan siang maupun malam dengan peralatan seadanya. “Sudah hampir 1.400 lebih titik di 8 kecamatan di Kabupaten Sumba Timur dikuasai belalang, baik belalang yang baru menetas maupun belalang yang sudah bersayap. Sudah ada laporan dari masyarakat jika tanaman pertanian diserang seperti di wilayah Kahaungu Eti lahan pertanian berupa lahan jagung yang luasnya 1 hektar ludes dimakan belalang. Juga di wilayah Kawangu, di mana  lahan padi seluas 1,5 ha juga ludes diserbu belalang. “Kami terus melakukan  pengendalian siang dan malam,” jelas Muku.

Menurut dia, untuk bantuan dari provinsi pihaknya sudah menerima obat berupa obat semprot dan sudah digunakan untuk penyemprotan. Ia tetap melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah agar pengendalian dan penanganan belalang terus dilakukan. (*/st)