Maumere, mediantt.com – Skandal besar yang sedang menyerang DPRS Sikka, sepertinya bukan masalah serius bagi fraksi-fraksi. Anehnya, dalam rapat paripurna dengan agenda pemandangan umum terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Akhir TA 2016, Senin (27/3), tak satu pun fraksi di DPRD Sikka, menyoroti tuduhan Gapensi soal tujuh anggota yang menjadi papalele Pokir.
Kecuali Fraksi Partai Demokrat yang tidak hadir pada agenda pemandangan umum ini, 7 fraksi lainnya lebih konsentrasi membedah LKPJ Bupati Sikka. Tudingan papalele pokir yang dialamatkan kepada oknum DPRD Sikka terkesan bukan hal menarik sehingga tidak disinggung para wakil rakyat yang terhormat itu.
Diketahui, belum lama ini Sekretaris Gapensi Sikka Paulus Papo Belang menyebut ada 7 oknum anggota DPRD Sikka sebagai papalele pokir. Tudingan Gapensi ini menjadi diskusi hangat di tengah masyarakat.
Banyak warga yang mendesak Gapensi untuk tidak segan-segan menyebut nama oknum yang dimaksud sehingga menjadi jelas bagi masyarakat. Banyak juga yang mendorong DPRD Sikka melaporkan tudingan tersebut agar diproses secara hukum sebagai bentuk pencemaran nama baik.
Sejak Paulus Papo Belang mengembuskan pernyataan yang berbau tidak sedap itu, tidak ada reaksi lanjut dari Gapensi Sikka untuk membocorkan terus terang siapa-siapa saja oknum papalele pokir. Demikian pun lembaga DPRD Sikka tampak tidak reaktif terhadap menanggapi pernyataan yang tersebut.
Pemandangan umum Fraksi-Fraksi DPRD Sikka terhadap LKPJ Bupati menjadi momen yang ditunggu-tunggu masyarakat untuk melihat keseriusan lembaga itu menyikapi tudingan Gapensi Sikka. Ternyata, tujuh fraksi dalam pemandangan umum, tidak ada satu pun fraksi yang menyinggung soal papalele pokir. (vicky da gomez)
Ket Foto: Suasana pemadangan umum fraksi-fraksi DPRD Sikka terhadap LKPJ Bupati Sikka, Senin (27/3).
