BORONG, mediantt.com – Politisi Demokrat, Romanus Ndau Lendong menjadi salah satu juru kampanye Paket Melki-Johni yang mendampingi Melki Laka Lena saat berkampanye di tiga titik di Kabupaten Manggarai Timur, Senin (30/9/2024).
Mulai dari titik pertama di Kisol, Kelurahan Tana Rata Kecamatan Kota Komba, titik kedua di Lapangan Pasar Borong hingga titik ketiga di Lapangan Bea Muring, Desa Deno Kecamatan Lambaleda Selatan.
Dalam orasi politiknya, pria yang akrab disapa Roman Lendong itu lebih banyak mengupas tentang sosok Melki Laka Lena. Masyarakat sangat antusias mendengar cerita tentang seorang Melki Laka Lena.
Di hadapan ribuan massa yang menghadiri kampanye, Roman Lendong menyebut Melki Laka Lena adalah adik kelasnya di Seminari Pius XII Kisol. Selain ganteng, Melki yang dikenal sebagai anak Kupang itu juga cerdas.
“Jadi Kisol dan Manggarai Timur itu bukan sesuatu yang baru buat Melki. Sejak remaja, dia sudah menimba ilmu di sini, merasakan kebaikan orang-orang Kisol dan sekitarnya,” ujar Roman yang langsung mendapat tepuk tangan meriah dari massa yang hadir.
Selepas dari Seminari Kisol dan hilang kabar, Roman mengaku baru bertemu kembali dengan Melki di Yogyakarta yang ketika itu kuliah di Universitas Sanata Dharma.
“Keakraban itu terjalin ketika suatu waktu Melki bersama Vicky Jalong dan Pompy Jehaun, sahabat seangkatan di Kisol, mengikuti lomba debat mahasiswa di Jogja. Saya diminta untuk melatih teknik berdebat. Saat debat, tim Melki tampil luar biasa dan juara satu,” kenang Roman.
Setelah pertemuan di Jogja, Roman baru kembali bertemu Melki pada 2009 di Partai Golkar. Saat itu dari NTT ada Carles Mesang, Yosef Nae Soi, Sirilus Kerong, dan Imanuel Blegur dan sejumlah nama lainnya
“Pak Carles paling senior dan Pak Melki paling yunior,” sebut mantan Ketua Informasi Pusat (KIP) itu.
Pada suatu kesempatan, lanjut Roman, ada penyusunan visi negara kesejahteraan 2045 karena di tahun 2045 Indonesia akan berumur 100 tahun. Tim yang beranggotakan 15 orang itu diketuai Theo Sambuaga. Dari 15 anggota tim, 4 diantaranya dari NTT yakni Imanuel Blegur, Sirilus Kerong, Roman Lendong, dan Melki Laka Lena.
“Luar biasa karena yang masuk tim bukan sembarang pilihan. Kami ingat, dalam perjalanan penyusunan visi tersebut tidak semua orang bisa diajak diskusi karena butuh waktu dan butuh konsentrasi. Lalu barang itu dikerjakan oleh kami 4 orang dari NTT. Jadi itulah kontribusi kami sebagai anak bangsa,” jelas Roman.
Selanjutnya dalam berpartai, Roman mengaku terkejut karena Melki Laka Lena yang paling yunior ternyata sangat dekat Agung Laksono, Aburizal Bakrie, Fadel Muhammad dan elit Golkar lainnya.
“Sementara kami yang lain hanya tonton dari jauh. Itulah kelebihannya. Dia kreatif, lincah, rendah hati, mau dengar orang lain, dan hormat pada senior serta bertanggungjawab. Tak heran pada usia 37 tahun Melki sudah ditunjuk jadi cawagub NTT,” kata Roman disambut dengan sorak-sorai dan tepuk tangan meriah dari ribuan pasang mata.
Roman mengaku bangga dengan karakter Melki yang tidak pernah berubah sedikitpun meski terpilih menjadi anggota DPR RI dan menjadi Wakil Ketua Komisi IX di tahun 2019. Di WA group alumni Seminari Kisol, Melki aktif berkomunikasi dan aktif mengucapkan selamat ulang tahun kepada teman-teman yang berulang tahun.
“Itu hal kecil tetapi itu keteladanan. Kalau bertemu, pasti dia menyapa saya kae. Buat orang Manggarai bila disapa seperti itu, hati damai sekali. Ternyata jabatan tidak merubah karakter seorang Melki. Saya yakin kalau kita dukung beliau, Tuhan merestui, alama dan sejarah juga merestui dia jadi gubernur NTT, karakternya tidak akan berubah,” ungkap Roman.
Di setiap akhir orasinya, Roman Lendong mengajak masyarakat Manggarai Timur untuk tidak ragu memilih Paket Melki-Johni. Sebab soso seorang Melki Laka Lena tidak mungkin melupakan Kisol dan Manggarai Timur.
“Kemenangan Melki harus dimulai dari Kisol, Tana Rata, Rongga dan Manggarai Timur. Kita doakan semoga beliau terpilih untuk NTT lebih maju, cerdas, sehat dan sejahtera,” pungkas Roman Lendong. (tim)