Tim Koalisi Ayo Bangun NTT di Manggarai untuk Pemenangan pasangan Melki-Johni.
RUTENG, mediantt.com – Kekuatan politik Melki-Johni untuk memenangkan Pilgub NTT mulai terbentuk di semua daerah. Namanya pun berbeda-beda karena koalisi parpol untuk Pilgub dan Pilbup se-NTT tidak linear. Karena itu, di Kabupaten Manggarai, tim pemenangan Melki-Johni diberi nama Koalisi Ayo Bangun NTT. Dan, yang menjadi nahkoda dipercayakan kepada Ketua Golkar Manggarai, Yoakhim Jehati.
Kepada mediantt.com, Jumat (6/9) malam, Jehati mengatakan, Koalisi Ayo Bangun NTT tingkat Manggarai telah resmi terbentuk melalui rapat bersama parpol pengusung Melki-Johni di Sekretariat DPD II Golkar Manggarai, Jumat (6/9).
Menurut dia, pertemuan koalisi 11 partai politik itu dihadiri oleh seluruh Ketua dan Sekretaris partai koalisi Melki-Johni. “Rapat lalu bersepakat menunjuk saya (Yoakhim Y. Jehati), selaku Ketua Partai Golkar Manggarai menjadi ketua tim koalisi tingkat Kabupaten Manggarai. Sedangkan Sekretaris adalah Erwin Nala dari Partai Gerindra,” jelas Yoakhim.
Selain itu, sebut dia, para pimpinan partai politik yang tergabung dalam koalisis Ayo Bangun NTT diplotkan sebagai Wakil Ketua Bidang Tim Pemenangan Melki-Johni.
Karena itu, Yoakhim Jehati menyampaikan terima kasih atas kepercayaan para pimpinan partai politik yang tergabung dalam koalisi Melki-Johni, untuk mengkonsolidasi pemenangan di Manggarai.
“Kerja pemenangan Melki-Johni menjadi tanggungjawab semua pihak dan partai politik yang tergabung dalam koalisi Ayo Bangun NTT. Semua menjadi garda terdepan dalam pemenangan Melki-Johni di Manggarai,” tegas politisi Golkar yang kembali terpilih sebagai anggota DPRD Manggarai periode 2024-2029.
Dia juga menjelaskan, tim pemenangan Melki-Johni sudah terbentuk dan hari-hari kedepan mulai fokus pada kerja-kerja riil di lapangan, disamping bekerja memenangkan pemilihan bupati dan wakil bupati usungan masing-masing.
Dia mengakui bahwa (memang) agak mengalami kendala dalam kerja pemenangan di lapangan. Sebab, antara koalisi provinsi dan kabupaten tidak linear. “Namun, karena kita semua adalah pekerja maka kita bisa memposisikan diri pada tempat dan waktu yang sama untuk memenangkan dua hajatan sekaligus; Pilgub NTT dan Pilkada Manggarai,” tegas Yoakhim.
Bagi dia, sisi positif dari tidak linearnya koalisi Pilgub dan Pilbup adalah bagaimana para politisi menunjukkan kematangannya dalam merespons perbedaan pilihan pada tataran bupati dan wakil bupati. Tapi pada saat yang sama bersatu dalam Pemilihan Gubernur.
“Dan, hal ini tidak hanya terjadi pada paket Melki-Johni, tapi juga pada paket lainnya yang ikut berkontestasi di Pilgub NTT. Sebab koalisi kabupaten dan propinsi semuanya tidak linear,” katanya. (jdz)